Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Sidang Isbat: Idul Adha 2023 Jatuh pada 29 Juni, Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda

Hari Raya Idul Adha 2023 versi Pemerintah berbeda dengan Muhammadiyah. Simak selengkapnya di artikel ini.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
zoom-in Hasil Sidang Isbat: Idul Adha 2023 Jatuh pada 29 Juni, Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda
Freepik
Ilustrasi - Hari Raya Idul Adha 2023 versi Pemerintah berbeda dengan Muhammadiyah. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 2023 jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi dalam Konferensi Pers Penetapan Awal Zulhijah 1444 H.

"Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023," ujar Wamenag, dikutip dari kanal YouTube Kementerian Agama, Minggu (18/6/2023).




Artinya, Hari Raya Idul Adha 1444 H versi Pemerintah berbeda dengan Muhammadiyah.

Meski demikian, Wamenag mengatakan, umat muslim harus mempunyai rasa toleransi.

"Kita harus saling menghargai perbedaan yang terjadi," lanjutnya.

Diketahui, Idul Adha versi Muhammadiyah jatuh pada tanggal 28 Juni 2023.

BERITA TERKAIT

"Iduladha (10 Dzulhijjah 1444 H) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 M," bunyi Maklumat PP Muhammadiyah nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah 1444 H.

Baca juga: Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Idul Adha 2023, Dilengkapi Daftar 99 Lokasi Rukyatul Hilal

Sebelumnya, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Dr. Ahmad Izzudin mengatakan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.

"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Zulqaidah 1444H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ungkap Izzudin, (18/6/2023), dikutip dari laman Kemenag.

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Sementara menurut Izzudin, pada saat Magrib 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 20 menit sampai 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai dengan 4 derajat 94 menit.

"Melihat data tersebut, maka pada hari Ahad, 18 Juni 2023 di seluruh wilayah Indonesia, menurut kriteria Imkan Rukyat Baru MABIMS secara teori diprediksi tidak dapat teramati," tutur Izzudin.

"Kalau besok, posisi hilal pasti sudah lebih tinggi dan teramati," sambungnya.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas