Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemhan RI Angkat Dampak Perang Hingga Potensi Ekonomi Biru yang Dibahas Dalam ASPC 2023 di Jakarta

Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai tuan rumah Pertemuan Ke-20 ASEAN Regional Forum Security Policy Conference (ASPC) mengetengahkan tiga isu.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kemhan RI Angkat Dampak Perang Hingga Potensi Ekonomi Biru yang Dibahas Dalam ASPC 2023 di Jakarta
Tribunnews.com/Gita Irawan
Pertemuan Ke-20 ASEAN Regional Forum Security Policy Conference (ASPC) di Hotel Shangri-La Jakarta pada Rabu (21/6/2023). 

Menurutnya, di sana lah kerja sama regional dapat memainkan peran penting. 

"Di bawah Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP), mengembangkan ekonomi biru dan kerja sama untuk pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan adalah beberapa bidang prioritasnya. Dengan bekerja sama, negara-negara anggota ASEAN dan mitranya dapat menerapkan langkah-langkah untuk melindungi dan mempromosikan lautan kita praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, kerja sama regional juga penting untuk memitigasi dampak perubahan iklim. 

Wilayah tersebut, kata dia, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan laut, peningkatan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem, dan pengasaman laut.

"Dengan bekerja sama, kita bisa menggali strategi untuk beradaptasi dengan dampak perubahan iklim dan mengurangi jejak karbon kita," kata dia.

"Terakhir, isu Confidence-Building Measures (CBM) untuk perdamaian, kemakmuran, dan keamanan regional juga penting untuk dikemukakan," kata Donny.

CBM, lanjut dia, dapat mengurangi ketegangan, membangun kepercayaan, dan mendorong kerja sama antar negara.

Berita Rekomendasi

Di ASEAN, kata dia, CBM telah berhasil digunakan untuk berpromosi
perdamaian dan stabilitas melalui berbagai bentuk, seperti kontak militer-ke-militer, pertukaran kunjungan, pertukaran informasi dan intelijen, dan kerjasama latihan militer.

ASEAN Regional Forum (ARF) yang didirikan pada tahun 1994, kata dia, telah menjadi salah satu CBM yang penting dan sukses di ASEAN sekaligus sebagai wahana untuk mewujudkan tujuan ASEAN dalam menciptakan dan menjaga stabilitas dan harmoni kawasan.

Forum itu sendiri, lanjut dia menyediakan platform bagi negara-negara anggota ASEAN dan mitranya untuk bertukar pandangan tentang perkembangan dan keamanan kawasan tantangan.

Secara keseluruhan,kata dia, CBM sangat penting untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan dalam konteks ASEAN.

Dengan mengurangi ketegangan dan membangun kepercayaan antar negara, lanjut dia, CBM dapat membantu mencegah konflik dan mendorong kerja sama untuk mencapai kelanggengan perdamaian dan kemakmuran di kawasan. 

"Kami berharap melalui diskusi-diskusi terkait hal tersebut kami dapat berbagi sekaligus memperoleh wawasan dan praktik-praktik terbaik untuk mengatasi isu-isu tersebut, guna mendorong kebijakan atau memperkuat implementasinya di negara masing-masing atau di bawah payung ASEAN," kata Donny.

Dihadiri Delegasi Dari 25 Negara

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas