Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Sebut Pihaknya akan Bongkar Dugaan Sindikat di Kalangan Institusi Terkait Kasus TPPO

Kendati demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tak menjelaskan secara detail mengenai institusi yang dirinya maksud.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Mahfud MD Sebut Pihaknya akan Bongkar Dugaan Sindikat di Kalangan Institusi Terkait Kasus TPPO
Tribunnews.com/ Fahmi Ramadhan
Menkopolhukam Mahfud MD di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (25/6/2023). Mahfud MD mengungkap bahwa pihaknya akan membongkar adanya sindikat keterlibatan institusi dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap bahwa pihaknya akan membongkar adanya sindikat keterlibatan institusi dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Dikatakan Mahfud jika sebelumnya pada kasus TPPO pihaknya berhasil adanya keterlibatan sindikat calo dari kalangan masyarakat sipil maka bukan tidak mungkin pihaknya akan membongkar sindikat dari kalangan institusi.

"Kalau kemarin dilakukan sindikat-sindikat di kalangan sipil. Sekarang apa namanya calo-calo di masyarakat, nanti akan (ditingkatkan) ke institusi yang turut membantu (TPPO)," ungkap Mahfud kepada wartawan di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (25/6/2023).

Baca juga: Mahfud MD Benarkan Soal Dugaan Jaringan Perdagangan Ginjal dalam Kasus TPPO: Sudah Ditangani Polri

Kendati demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tak menjelaskan secara detail mengenai institusi yang dirinya maksud.

Ia hanya menjelaskan, bahwa sejauh ini pihak kepolisian melalui Satgas TPPO bekerja cukup produktif dalam mengungkap kasus perdagangan manusia tersebut.

"Dalam tiga minggu terakhir itu kan anda lihat sangat produktif. Dulu seperti macet karena ada sindikat, ada beking ada macem-macem," pungkasnya.

BERITA REKOMENDASI

Polri Lakukan Pengembangan

Sebelumnya diberitakan, Polri mengklaim masih melakukan pengembangan terkait kasus penjualan ginjal Internasional di kawasan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Atas dasar itu, kasus yang kini ditangani Polda Metro Jaya masih belum bisa disampaikan lebih jauh.

"Masih ada yang harus ditangani, dikembangkan, belum bisa disampaikan (secara detail). Artinya dalam rangka, teknis ya, merupakan bagian daripada penyelidikan penyidik Polda Metro Jaya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023).

Kendati begitu, Ramadhan membenarkan bahwa kasus tersebut diduga merupakan perdagangan organ ginjal jaringan internasional. 

"Kalau bicara internasional berarti itu antar negara," katanya. 

Seperti diketahui, Sebuah rumah di kontrakan di Perumahan Villa Mutiara, kelurahan Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya Bekasi, Jawa Barat digerebek polisi.

Baca juga: 3 Pelaku TPPO di Ambon Diringkus, Perannya sebagai Muncikari Pekerjakan Anak di Bawah Umur

Penggerebekan tersebut lantaran rumah kontrakan tersebut menjadi tempat penampungan penjualan ginjal jaringan internasional.
Penggerebekan tersebut pun dibenarkan oleh Nuraisah (44) ketua RT setempat.

"Tengah malam Senin dini hari sekira pukul 01.00 WIB," ujar Nuraisah, Selasa (20/6/2023).

Ia mengatakan, mulanya pihak kepolisian mendatangi kediaman Nuraisah pada Minggu (18/6/2023) untuk menginformasikan akan melakukan penangkapan.

"Besoknya kami cek enggak ada, kosong rumahnya, besoknya ngecek tidak ada lagi, nah sore pas maghrib ada dia, setelah ada itu langsung penggrebekan dan dilakukan penangkapan," ungkapnya.

Mengutip TribunBekasi.com, Nuraisah mengungkapkan bahwa orang yang mengontrak rumah tersebut sudah empat bulan menetap.

Ia juga mengatakan bahwa orang yang mengontrak sering berganti-ganti.

"Sudah 4 bulan, sering ganti ganti orang, ya ada laki-laki, ada perempuan juga, karena dia enggak lapor, jadi saya juga enggak tahu," jelas Nuraisah.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa penghuni tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Enggak ada sih, paling di dalam saja, paling kalau malem mereka ada duduk di luar di teras. Yang saya liat sih tiga atau empat orang," ujarnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas