Ganjar Mengaku Dibully Usai Telepon Pj Gubernur DKI, Andi Gani: Itu demi Kepentingan Masyarakat
Ganjar mengadukan masalah pedagang Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara ke Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengaku dibully lantaran dianggap ikut mengurus permasalahan DKI Jakarta dengan menelepon langsung Pejabat (Pj) Gubernur dan Sekda DKI Jakarta.
Ganjar mengadukan masalah pedagang Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara ke Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Sekda Joko Agus Setyono saat blusukan ke wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Tengah tersebut mengaku heran lantaran perbuatannya didasari niat baik menyelesaikan masalah warga Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi Andi Gani Nena Wea mengaku merasa heran dengan pihak-pihak yang keberatan saat Ganjar Pranowo menghubungi Pj Gubernur DKI hanya untuk menyampaikan masalah warga.
Menurut Andi Gani, tidak ada masalah Ganjar Pranowo ikut mengurus permasalahan warga Jakarta.
Baca juga: Survei Algoritma: Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul, Diikuti Prabowo yang Susul Anies
"Hal itu sangat biasa dilakukan tokoh atau pejabat publik dimanapun, itu demi kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan pribadi," ujar Andi Gani kepada wartawan, Senin (26/6/2023).
Dirinya menyontohkan sering menghubungi pejabat-pejabat daerah bahkan menteri saat melakukan kunjungan kerjanya, terutama jika ada masalah ketenagakerjaan.
Andi Gani menilai, tidak ada yang salah selama itu bukan untuk kepentingan pribadi.
"Saya sering menghubungi Menko Polhukam Pak Mahfud MD dan respon beliau sangat cepat dalam menanggapi masalah masyarakat yang berkaitan dengan hukum dan keamanan, apalagi soal urusan buruh," ungkapnya.
Ia menegaskan, apa yang dilakukan Ganjar di Jakarta sangat wajar selama membantu masyarakat.
"Yang dilakukan Mas Ganjar sangat wajar. Mas Ganjar juga pasti menyadari lingkup kewenangannya di Jawa Tengah, karena itu beliau menghubungi Pj Gubernur DKI dan Sekda DKI untuk menyampaikan masalah warga," jelasnya.
Sebelumnya, Ganjar mengaku dibully oleh netizen usai menelpon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat blusukan di wilayah Jakarta Utara.
"Kemarin saya datang ke salah satu pasar (di Jakarta Utara) saya telepon pak Gubernur DKI, saya telepon pak Sekda DKI yang kebetulan dua-duanya saya kenal, terus diupload, kok dibully ya?," kata Ganjar.
Padahal, kata Ganjar, dirinya hanya ingin menyampaikan pesannya kepada pimpinan daerah setempat saat melakukan blusukan.
"Padahal saya ingin menyampaikan saja dan itu saya lakukan di mana pun termasuk ketika kemarin para pedagang bakso datang ke Semarang dan kemudian ada problem PPIRT (Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) di Bekasi dan saya telepon Wali Kota Bekasi," ungkapnya.
Menurutnya, saling telepon antar kepala daerah merupakan hal yang wajar dilakukan. "Saya juga sering diteleponi para kepala daerah, itu sesuatu yang biasa," ucapnya.