PPIH Dituding Hentikan Katering Jemaah Haji Secara Sepihak, Kemenag: Itu Fitnah
Kementerian Agama menegaskan bahwa cuitan pihak yang menyudutkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Endra Kurniawan
Sedangkan dalam rentang 8 hingga 13 Zulhijjah, jemaah akan mendapatkan layanan katering di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).
Selain itu, Kemenag bahkan telah melakukan sosialisasi kebijakan tersebut jauh-jauh hari, tepatnya sejak 11 Juni 2023.
Tujuannya adalah agar jemaah Haji Indonesia memahami lebih awal dan dapat mempersiapkan diri.
"Jika hari ini jemaah membeli makan, itu karena mereka sudah memahami adanya info penghentian sementara layanan katering yang kami sosialisasikan," papar Anna.
Ia kembali menekankan bahwa penghentian sementara layanan katering pada tanggal-tanggal tersebut, karena kondisi Makkah yang sudah sangat padat.
Pada momen tersebut, jemaah dari seluruh dunia sudah berada di Makkah, sehingga sering terjadi kemacetan dan itu tidak memungkinkan dilakukannya proses distribusi katering.
Baca juga: Serapan Kuota Haji Indonesia Capai 99,6 Persen, Fase Kedatangan Jemaah ke Tanah Suci Pun Selesai
"Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar dua kilometer pun harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai jemaah," tutur Anna.
Anna menegaskan bahwa PPIH Arab Saudi selama ini sangat terbuka pada saran dan masukan.
Namun, tidak seharusnya penyampaian tersebut bernuansa fitnah, terlebih disampaikan melalui media sosial.
"Semua, kita mengajak netizen untuk bijak bermedia sosial. Dan sebagai anggota DPR, mestinya Pak Iskan harus bisa menjadi teladan dalam kebaikan, bukan malah menyampaikan sesuatu yang tidak benar, bahkan menjurus fitnah atau hoaks," pungkas Anna.