Daftar Fasilitas dan Uang Diterima Johnny G Plate dari Proyek BTS: Akomodasi di Eropa, Setoran Rp10M
Johnny G Plate disebut telah menerima sederet fasilitas dan uang dari proyek BTS, termasuk akomodasi di Eropa.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, hadir pada sidang perdana kasus korupsi pengadaan tower Base Transceiver Station (BTS) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2023).
Dalam sidang perdana ini, jaksa penuntut umum (JPU) membacakan dakwaan terhadap Johnny G Plate.
Dalam dakwaan itu, terungkap Johnny G Plate telah menerima sejumlah fasilitas dan uang yang jumlahnya mencapai belasan miliar rupiah.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut ini daftar fasilitas dan uang yang diterima Johnny terkait proyek BTS Kemkominfo:
Baca juga: Johnny G Plate Disebut Dapat Untung Rp 17,8 Miliar Dari Bagi-bagi Proyek BTS Kominfo
1. Main golf senilai Rp420 juta
Jaksa yang membacakan dakwaan Johnny G Plate, mengungkapkan kader NasDem ini menerima fasilitas bermain golf dalam kurun waktu 2021-2022.
Fasilitas itu, kata jaksa, diberikan oleh Direktur Utama sekaligus Pendiri PT Mora Telematika Indonesia Tbk, Galumbang Menak Simanjuntak.
Fasilitas golf yang diterima Johnny dari Galumbang menak diketahui senilai Rp420 juta.
"Terdakwa Johnny Gerard Plate selama kurun waktu 2021-2022 mendapatkan fasilitas dari Galumbang Menak Simanjuntak berupa pembayaran bermain golf sebanyak 6 kali yaitu kurang lebih sebesar Rp420.000.000," ungkap jaksa dalam sidang, Selasa.
2. Uang Rp4 miliar
Uang senilai Rp4 miliar ini didapat Johnny dari Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan.
Uang itu diberikan Irwan melalui orang kepercayaannya, Windi Purnama, pada Welbertus Natalius Wisang, yang kemudian diserahkan ke Johnny G Plate.
Menurut dakwaan jaksa, Johnny menerima uang itu secara bertahap dengan masing-masing senilai Rp1 miliar.
Welbertus menyerahkan uang tersebut sebanyak tiga kali di ruang tamu rumah pribadi Johnny di Cilandak, Jakarta Selatan, dan satu kali di ruang kerja Johnny di Kementerian Kominfo.