Prabowo Subianto: Akar Masalah dari Persoalan Korupsi adalah Gaji yang Terlalu Kecil
Sebelum masuk ke dalam pemerintahan, Prabowo mengaku kerap berbicara terkait masalah korupsi atau kebocoran anggaran.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku setelah masuk ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), membuatnya menjadi realistis dan optimis.
Sebelum masuk ke dalam pemerintahan, Prabowo mengaku kerap berbicara terkait masalah korupsi atau kebocoran anggaran.
Setelah masuk ke dalam pemerintahan Jokowi ia melihat sendiri Presiden Jokowi telah bekali-kali membahas masalah tersebut.
Baca juga: Prabowo Sebut Mindset Elite Terlalu Nyaman di Masa Damai Jadi Tantangan Terberatnya Sebagai Menhan
Hal tersebut disampaikannya saat wawancara dengan jurnalis Najwa Shihab dalam tayangan bertajuk Eksklusif: Prabowo Subianto Bicara|Mata Najwa yang diunggah pada Jumat (30/6/2023).
"Kita bicara dari dulu kita merasakan, rakyat merasakan, umpanya masalah korupsi, masalah kebocoran dan tidak efisien. Dan itu menjadi masalah, presiden sendiri berkali-kali membahas ini, dan menegur, dan anda lihat sendiri berapa pejabat yang beliau serahkan ke proses hukum, tidak ada upaya untuk melindungi mereka-mereka yang bersalah," kata Prabowo.
Baca juga: Soal Kandidat Cawapres, Prabowo: Siapa Tahu Ujungnya Ganjar Mau Jadi Wakil Saya
Setelah masuk ke pemerintahan, Prabowo Subianto menilai bahwa akar masalah dari persoalan korupsi adalah gaji yang yang terlalu kecil.
Gaji yang kecil tersebut, kata Prabowo, membuat para pejabat tersebut takut akan masa depan.
"Tapi begini akhirnya saya sadar, akar masalahnya. Akar masalahnya adalah bahwa gaji pejabat-pejabat kita, gaji pegawai negeri terlalu kecil. Sehingga membuat para pejabat takut akan masa depan. Ini yang membuat iklim memudahkan kebocoran (anggaran) dan sebagainya," kata Prabowo.
Namun demikian, menurutnya mereka harus dihukum dengan sangat keras jika terbukti melakukan hal tersebut padahal negara sudah memberikan penghasilan yang cukup baik kepada mereka.
Baca juga: Prabowo Mengaku Maklum Jika Dirinya Dinilai Tegas: Aslinya Sangat Lembut
"Kalau negara sudah memberi remunerasi yang bagus, sudah beri penghasilan yang cukup baik, masih lakukan hal-hal seperti itu, ini memang sudah harus dihukum yang sangat keras menurut saya," kata dia.