Gedung DPR jadi 'Peternakan Tikus' di Google Maps: Buktikan dengan Kinerja Setahun ke Depan Berubah
Gedung DPR RI di Google Maps diberikan banyak titik nama, seperti halnya, kandang tikus, peternakan tikus, kebun binatang terbesar di Asia
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera menyikapi soal viralnya foto yang menampilkan Gedung DPR RI diberi banyak nama di Google Maps.
Dalam gambar yang viral itu, Gedung DPR RI di Google Maps diberikan banyak titik nama, seperti halnya, kandang tikus, peternakan tikus, kebun binatang terbesar di Asia hingga Gedung Korupsi.
Menyikapi hal itu, Mardani menyebut kalau fenomena tersebut harusnya disikapi secara positif, dengan menunjukkan kinerja para anggota DPR RI.
"Nikmati aja. Buktikan dengan kinerja, kata Mardani saat dimintai tanggapannya, Senin (3/7/2023).
Lebih lanjut, Mardani juga mengimbau agar para anggota legislatif harus memberikan rasa kasih kepada para rakyat.
Diantaranya kata dia, dengan membuat Undang-Undang yang pro dengan masyarakat, bukan malah menyengsarakan rakyat.
"Sebar terus kasih sayang bagi rakyat. UU yang pro rakyat dan anggaran yang menguatkan SDM plus pengawasan yang tajam pada pemerintah," ucap dia.
Jika hal tersebut bisa dilakukan, maka bukan tidak mungkin persepsi atau penilaian masyarakat terhadap DPR RI akan berubah.
"Saya yakin setahun ke depan akan berubah," tukas dia.
Diketahui, viral di masyarakat gambar Gedung DPR RI diberi banyak nama dalam aplikasi Google Maps pada Senin (3/7/2023) pagi tadi.
Baca juga: Viral Siomai Isi Tikus di Morowali, Polisi Lakukan Pengecakan ke Lapangan
Beberapa nama yang dimaksud di antaranya yakni 'peternakan Tikus', 'tempat tikus turu', 'kebun binatang terbesar di Asia' hingga 'kandang korupsi '.
Akan tetapi berdasarkan penelusuran terbaru dari Tribunnewscom pada pukul 19.00 WIB, beberapa nama itu sudah hilang dan terganti dengan objek yang sesuai dengan yang ada di Gedung DPR RI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.