Aksi Demo 'Stop Cawe-cawe' Bakal Warnai Kunjungan Jokowi ke Australia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Sydney, Australia
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Sydney, Australia, Senin (03/07/2023).
Mengutip laman setkab.go.id, Presiden diagendakan akan melakukan lawatan kerja selama tiga hari di Australia dan Papua Nugini.
Pakar Hukum Tata Negara Prof Denny Indrayana mengungkapkan, aksi demonstrasi bakal digelar saat Presiden di Australia.
Baca juga: SBY Wanti-wanti Diksi Jokowi Sebut Cawe-cawe di Pilpres 2024 untuk Kepentingan Bangsa dan Negara
"Live FB HARI INI Jam 11 WIB - Silakan Pantau Akun Fanpage FB Denny Indrayana. Undangan Peliputan: Demonstrasi Stop Cawe-Cawe di Melbourne," tulisnya dalam akun Twitternya @dennyindrayana, Selasa (4/7/2023).
Lebih lanjut, Denny mengundang para awak media untuk dapat menghadiri aksi tersebut.
"Teman-teman media Yth. Berkenaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi di Sydney, Australia, saya akan mengadakan demonstrasi: "Jokowi Don't Cawe-Cawe! Stop Dynasty!". Hari ini, Selasa, 4 Juli 2023, jam 14 Melbourne, atau 11 WIB di Federation Square, Melbourne, Australia. Bagi teman-teman media yang memiliki koresponden di Melbourne, dipersilakan meliput demonstrasi damai tersebut," pungkasnya.
Ditulis setkab.go.id sebelumnya, Presiden menyampaikan, kedua negara yang akan dikunjunginya tersebut tidak hanya tetangga dekat dan sahabat tetapi juga mitra strategis Indonesia di Pasifik.
“Kunjungan ini bernilai sangat strategis bagi Indonesia,” imbuhnya.
Di Australia, Presiden akan melakukan rangkaian Indonesia-Australia Annual Leaders’ Meeting (ALM) Tahun 2023 dengan Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese. Sebelumnya kedua pemimpin telah mengadakan ALM di Bogor pada Juni tahun lalu.
Baca juga: Presiden Jokowi Cawe-Cawe di Pemilu 2024, Muhammadiyah: Pejabat Harus jadi Wasit yang Adil
Selain itu, Presiden juga akan bertemu dengan Gubernur Jenderal Australia dan para pebisnis atau CEO Australia yang telah dan akan melakukan investasi di Indonesia.
“Sejumlah agenda prioritas yang akan dibahas di Australia adalah utamanya investasi, perdagangan, karena adanya kenaikan perdagangan dan investasi yang cukup drastis dari Australia, kemudian di bidang kesehatan dan transisi energi serta peningkatan SDM [sumber daya manusia],” ungkap Presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.