Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Partai Inklusif, Dinilai Pengaruhi Daya Elektoral PAN Jelang Pemilu 2024

Menuju pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi satu partai yang memiliki konsistensi kenaikan elektabilitas.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jadi Partai Inklusif, Dinilai Pengaruhi Daya Elektoral PAN Jelang Pemilu 2024
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi PAN. Menuju pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi satu partai yang memiliki konsistensi kenaikan elektabilitas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menuju pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi satu partai yang memiliki konsistensi kenaikan elektabilitas.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai terdapat sejumlah faktor PAN mengalami peningkatan elektabilitas.

Satu faktornya, adalah berkat adanya dukungan masyarakat hingga elite nasional yang diterima oleh PAN sebagai partai yang memiliki sifat terbuka (inklusif).

Semakin menjadikan PAN mampu mengambil ceruk suara pemilih dari beragam kelompok masyarakat tanpa ada batasan dan sekatan.

"Faktor utama yang dialami PAN dalam peningkatan elektabilitas dari dukungan masyarakat sampai elite nasional yang ikut dongkrak peningkatan elektabilitas PAN," kata Dedi dikutip Rabu (5/7/2023).

Adanya hal tersebut, PAN terus mengalami kenaikan elektoral seiring waktu mendekati ajang Pemilu 2024.

Baca juga: Diisukan Gabung PAN, Erick Thohir Akui Senang Warna Biru

Terbukti, menurut hasil survei nasional Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas PAN kini terekam di angka 5,0 persen.

Dalam rincian survei tersebut, angka elektabilitas tersebut mengungguli partai lain seperti PKS, PPP, dan Perindo.

Dengan elektabilitas sebesar 5,0 persen, PAN diketahui sudah melampaui dari ambang batas parlemen.

Baca juga: Fasilitasi UMKM Daerah untuk Berkembang, PAN Berupaya Menggencarkan Digitalisasi

Lebih lanjut, tambah dia, kenaikan elektabilitas tersebut dilandasi oleh kelompok elite masyarakat seperti kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

"Ada beragam dukungan untuk partai PAN sampai elite masyarakat. Banyak para tokoh penting NU dukung PAN yang menghasilkan daya elektoral," ujar Dedi.

Meski demikian dia melanjutkan, ceruk pemilih PAN tidak hanya berasal dari satu segmentasi masyarakat saja. Namun lebih menyeluruh dan masuk ke semua golongan.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas