Pemerintah Dinilai Sulit Akui Stadion JIS, Sudirman Said: Terus Mencari-cari Kekurangan
Kontroversi seputar renovasi Jakarta International Stadium (JIS) oleh pemerintah pusat menjelang Piala Dunia U17 terus bergulir.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
![Pemerintah Dinilai Sulit Akui Stadion JIS, Sudirman Said: Terus Mencari-cari Kekurangan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sudirman-said-di-brawijaya-10-123.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontroversi seputar renovasi Jakarta International Stadium (JIS) oleh pemerintah pusat menjelang Piala Dunia U17 terus bergulir.
Banyak pro dan kontra yang muncul di masyarakat dan polemik ini dihubungkan dengan isu penjegalan Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden.
Kemudian timbul pertanyaan di masyarakat seolah pemerintah sulit mengakui Stadion JIS yang dibangun semasa Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said buka suara.
Menurutnya pertanyaan mengapa pemerintah sulit sekali mengakui stadion JIS, menyeruak di tengah publik.
Baca juga: Soal Tudingan Renovasi JIS Berbau Politis, Erick Thohir: Biarin Saja, Saya Enggak Mau Pusing
“Kok pemerintah pusat seperti terus mencari-cari kekurangan? Masyarakat pasti memiliki pertanyaan yang sama, apa salahnya mengakui ada karya anak bangsa yang bermutu tinggi?” kata Sudirman Said dalam keterangannya Rabu (5/7/2023).
Padahal, menurutnya banyak lembaga internasional, lembaga profesi dan pesepakbola internasional yang memberikan apresiasi pada kualitas stadion JIS.
Mantan menteri ESDM ini tidak menampik jika kemudian terbentuk pandangan di masyarakat bahwa polemik ini bernuansa politis karena dibangun di era Anies menjadi Gubernur Jakarta.
Baca juga: Rumput JIS Jadi Sorotan, Bakal Diganti Hingga Telan Miliaran
“Persepsi demikian mau tidak mau terbentuk, karena sudah didahului dengan berbagai peristiwa yang sejenis. Seperti yang terjadi pada Formula E semasa Anies, yang dipersulit, dikritik dan tidak diberi dukungan sponsor. Namun begitu Anies selesai (menjabat), menjadi program yang diminati banyak pihak dan banjir sponsor,” katanya.
Ia menyebut, tidak hanya Formula E, ini juga terjadi pada trotoar dan jalur pesepeda yang dibongkar.
“Juga cerita sodetan kali ciliwung yang mengada-ada. Semuanya bukan didasari argument teknis dan profesional, tetapi didasari perspektif politik.” tegasnya.
Terkait pernyataan Menpora yang menyebut ada 5 stadion berstandar FIFA di Indonesia dan tidak terdapat JIS didalamnya, banyak pihak mengaitkan hal tersebut kental aroma politis untuk mereduksi keberhasilan Anies. Menurutnya itu memang pertanyaan besar.
“Apakah karena JIS yang membangun Anies lantas dipermasalahkan? Mengapa tidak memasalahkan stadion-stadion yang lain? Apakah JIS sedemikian bermasalah, sehingga tidak layak diajukan sebagai salah satu venue?” tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.