Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Dingin Akhir-akhir Ini Terkait Fenomena Aphelion? Ini Penjelasan BMKG

Mengenai pesan berantai tentang cuaca dingin, BMKG menegaskan cuaca dingin yang terjadi belakangan ini tidak terkait Aphelion.

Penulis: Daryono
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Cuaca Dingin Akhir-akhir Ini Terkait Fenomena Aphelion? Ini Penjelasan BMKG
Tribun Bali/
Ilustrasi Cuaca dingin. Dalam artikel mengulas tentang penjelasan BMKG terkait cuaca dingin yang terjadi belakangan ini, tidak terkait Aphelion. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi tanggapan atas beredarnya pesan berantai di media sosial yang menyebut, cuaca dingin akhir-akhir ini disebabkan oleh fenomena Aphelion.

Diketahui, aphelion merupakan kondisi saat bumi berada dalam titik terjauh dari Matahari.

Terkait pesan berantai itu, BMKG menegaskan cuaca dingin yang terjadi belakangan ini tidak terkait dengan Aphelion.

Menurut BMKG, cuaca dingin yang saat ini terjadi merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau antara bulan Juli hingga September. 

Adapun penjelasan BMKG itu disampaikan BMKG melalui akun twitternya pada Kamis (6/7/2023) malam. 

Berikut penjelasan lengkap BMKG sebagaimana dikutip Tribunnews.com

1. Beredar pesan broadcast di media sosial bahwa cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion.

Berita Rekomendasi

2. Dijelaskan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya.

3. Informasi tersebut tersebar dengan sangat cepat dan cukup meresahkan masyarakat. Sebenarnya fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

4. Sementara itu kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion. Saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi.

5. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi.

6. Fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September). Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT berada pada musim kemarau.

7. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari…

8. …Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin,..

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas