Sikap Erick Thohir Dinilai Tak Etis Lantaran Ungkap Kelemahan Jakarta International Stadium
Muhammad Iqbal menganggap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tak etis lantaran mengungkapkan kelemahan Jakarta International Stadium (JIS).
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara PKS, Muhammad Iqbal menganggap Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir tak etis lantaran mengungkapkan kelemahan Jakarta International Stadium (JIS).
Iqbal menyebut layak tidaknya JIS dipakai dalam kompetisi piala dunia U-17 2023 terkesan menyudutkan Anies Baswedan.
Baca juga: PKS Geram Karya Anies Dikritik Erick: Belum Ada Gubernur yang Bisa Bangun Stadion Sebagus JIS
JIS merupakan stadion yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat Anies menjadi gubernur.
"Kelemahan-kelemahan JIS difestivalisasi oleh Ketua Umum PSSI, Erick Tohir yang juga salah satu kandidat bursa calon presiden," kata Iqbal kepada wartawan, dikutip, Jumat (7/7/2023).
Iqbal menegaskan JIS dibangun menggunakan konsultan kelas dunia, sehingga tak etis bila mengungkapkan kelemahannya.
"Memfestivalisasi kelemahan sebuah karya orang adalah sesuatu yang tidak etis, apalagi JIS dibangun menggunakan konsultan stadion berkelas dunia," ujarnya.
Menurutnya, menentukan layak atau tidaknya sebuah stadion adalah kewenangan Federation Internationale de Football Association (FIFA).
"Harusnya FIFA lah yang menentukan layak atau tidak sebuah stadion digunakan, bila ingin mengubah dan merenovasi bagus dilakukan," ungkap Iqbal.
Baca juga: PKS Sebut Erick Thohir Festivalisasi Kelemahan JIS Demi Sudutkan Anies yang Maju Capres
Iqbal menilai JIS merupakan karya Anies yang mestinya layak diapresiasi, sebab belum ada gubernur yang bisa membangun stadion setara JIS.
"Sebaiknya berhenti mempolemikkan JIS, bila memang tidak suka atau tidak mau menggunakan, kompetisi bisa dilakukan di stadion lain," imbuhnya.
Erick Bantah Renovasi JIS sebagai Upaya Politisasi
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir memberikan respons terkait polemik renovasi Jakarta International Stadium (JIS) yang dinilai upaya politisasi.
Erick membantah tudingan itu karena pemerintah tidak memberikan penilaian melainkan FIFA sebagai penyelenggara turnamen besar sepakbola dunia.
"Standar internasional sama standar FIFA belum tentu sama, contoh kita kemarin bertanding Indonesia vs Argentina mereka mengecek lapangan pertandingan dan latihan sampai dua kali," kata Erick ditemui di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2023).
Menurutnya, timnas Argentina pun akhirnya dengan issue security mereka hanya mau berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno meskipun PSSI menyediakan lapangan ABC.
"Artinya apa? Dia punya standar. Nah standar FIFA di mana, lebih tinggi lagi karena ini bukan hanya pertandingan Indonesia vs Argentina tapi pertandingan turnamen di mana satu lapangan itu dipakai gruping, mungkin enam pertandingan dalam waktu seminggu," jelas Erick yang juga Menteri BUMN itu.
Erick mengaku dirinya yang mengerti sepak bola sempat terkaget waktu persiapan Piala Dunia U-20 karena ternyata ada mesin jahit rumput dari Inggris.
"Oh jadi saya juga mulai ketinggalan rupanya sama bola," imbuh mantan bos klub Inter Milan ini.
Dia menambahkan bahwa pemerintah juga akan mengajukan lapangan-lapangan yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-17 di mana Indonesia sebagai tuan rumah.
Pengajuan itu belum dilaksanakan, kata Erick, ada enam sampai delapan lapangan yang bakal diajukan ke FIFA.
"Tetapi sebelum diajukan kan kita harus perbaiki dulu kualitasnya gitu kan, contoh waktu GBK dipakai untuk Asian Games 2018 pun rumputnya diganti total," jelas Erick.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah perbaikan akses, sehingga bukan hanya JIS yang diperbaiki namun ada 22 stadion di Indonesia yang akan dipugar.
"Jadi ada stadion yang standar internasional atau ada yang standar FIFA karena mau dipakai event," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.