Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawaban Andika Perkasa saat Ditanya soal Pilot Susi Air yang Ditahan KKB dan Belum Bisa Dibebaskan

Kata Andika Perkasa saat ditanya soal pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang belum juga berhasil dibebaskan setelah disandera oleh KKB Papua

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Jawaban Andika Perkasa saat Ditanya soal Pilot Susi Air yang Ditahan KKB dan Belum Bisa Dibebaskan
Youtube Harian Kompas
Kata Andika Perkasa soal pilot Susi Air yang belum juga dibebaskan oleh KKB Papua 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kata mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa soal pilot Susi Air yang disandera KKB.

Diketahui, sejak disandera oleh KKB Papua pada 7 Februari 2023 lalu, Kapten Philip Mark Merthens belum juga berhasil dibebaskan. 

Kondisi ini kemudian ditanyakan oleh wartawan senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo saat wawancara dengan Andika Perkasa.

"Seperti kasus pilot Susi Air, sudah hari keberapa, bulan keberapa tidak selesai, dan ada suara-suara harus ada perdamaian pemerintah dan KKB. Gimana kalau mas Andika melihat ini? ," tanya Budiman sebagaimaan dikutip dari Youtube Harian Kompas, Senin (10/7/2023). 

Menjawab hal itu, Andika menyatakan tidak mau berkomentar. 

Andika mengatakan tidak mau berkomentar karena itu tidak memiliki gambaran lengkap atas kejadian tersebut. 

Terlebih, peristiwa penyanderaan pilot Susi Air itu terjadi setelah dirinya tidak jadi Pangima TNI.

BERITA REKOMENDASI

"Saya kayaknya nggak mau komentar. Karena saya nggak punya gambaran lengkapnya. Karena untuk mengomentari itu saya harus tahu variabel-variabelnya, dan itu terjadi kan setelah saya benar-benar pergi (tidak lagi di TNI,-red)," kata Andika. 

Kata Andika soal persoalan di Papua

Di pembicaraan sebelum pertanyaan soal penyanderaan pilot Susi Air, Andika mengakui persoalan Papua merupakan persoalan yang kompleks. 

Jika tidak hati-hati, maka persoalan Papua bukan hanya tidak selesai tetapi bahkan bisa berujung lepas dari Indonesia.

"Menurut saya kompleks. Jangankan selesai, bisa-bisa hilang itu mas. Kan kita juga udah mengalami Timur-Timur. Kan nggak hanya dialami negara lain. Kalau nggak hati-hati, boro-boro kita menyelesaikan, bisa-bisa hilang," ujarnya. 

Jenderal TNI Andika Perkasa dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat Exit Briefing dan penyerahan Memorandum di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Senin (19/12/2022).
Jenderal TNI Andika Perkasa dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat Exit Briefing dan penyerahan Memorandum di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Senin (19/12/2022). (Puspen TNI)

Karena itu, kata Andika, semasa dirinya menjabat sebagai KSAD dan Panglima TNI, keputusan yang ia buat adalah lebih bagaimana menegakkan kedaulatan NKRI dan mempertahankan keutuhan wilayah. 

Menurut Andika, pendekatan dengan mengurangi korban yang tidak perlu menjadi kebijakan yang ia pilih. 

Pasalnya, apabila jatuh banyak korban yang tidak perlu maka hal itu akan memicu pihak-pihak eksternal sehingga Papua bisa saja menjadi negara merdeka.

"Bagi saya approuch yang saya lakukan itu akan lebih menjamin daripada yangs sifanya kinetis tetapi banyak korban. Banyak korban yang kecelekaan. Ini yang bisa menyulut ekstrenal, bisa menjadi negara merdeka. Itu bukanya tidak mungkin, sangat mungkin," bebernya. 

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas