Berlian hingga Arca, Ini Rincian 472 Benda Bersejarah yang Dikembalikan Belanda ke Indonesia
Pemerintah Indonesia menerima 472 koleksi benda-benda bersejarah dari pemerintah Belanda, Senin (10/7/2023). Simak rinciannya di sini.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerima 472 koleksi benda-benda bersejarah dari pemerintah Belanda, Senin (10/7/2023).
Sebanyak 472 benda bersejarah yang diserahkan ini terbagi menjadi empat koleksi.
Dikutip dari laman Kemdikbud, berikut rincian benda bersejarah tersebut:
1. Sebuah Keris Puputan Klungkung dari Kerajaan Klungkung, Bali
Keris Puputan Klungkung sudah sejak lama menjadi koleksi Museum Volkenkunde, Leiden.
2. Empat arca era Kerajaan Singasari
Empat arca era Kerajaan Singasari yang merupakan primadona dari abad ke-13 Masehi, selama ini tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Empat arca ini berasal dari Candi Singasari yang didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanegara, dinasti terakhir Kerajaan Singasari.
Empat arca tersebut adalah Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha.
3. 132 benda seni koleksi Pita Maha Bali
Ke-132 benda seni koleksi Pita Maha Bali antara lain karya lukisan, ukiran kayu, benda-benda perak, dan tekstil para maestro seniman yang tergabung di dalam kelompok seni Pita Maha.
Salah satunya, Paguyuban seniman Bali yang didirikan pada 29 Januari 1936 oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad, Walter Spies, dan Rudolf Bonet.
4. 335 harta karun jarahan Ekspedisi Lombok 1894
Sebanyak 335 benda yang merupakan objek dari Puri Cakranegara, Lombok, sebelumnya tersimpan di Tropenmuseum.
Pemerintah Indonesia menyambut baik penyerahan koleksi benda-benda bersejarah ini dan akan merawat koleksi-koleksi tersebut dengan hati-hati.
"Indonesia, dalam hal ini Kemendikbudristek akan melakukan konservasi dan pemanfaatan terbaik untuk benda-benda budaya ini," jelas Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid.
Penyerahan koleksi benda bersejarah tersebut diterima langsung oleh Hilmar dari Menteri Muda bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan, Kerajaan Belanda, Gunay Uslu di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
(Tribunnews.com, Widya)