Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berlian hingga Arca, Ini Rincian 472 Benda Bersejarah yang Dikembalikan Belanda ke Indonesia

Pemerintah Indonesia menerima 472 koleksi benda-benda bersejarah dari pemerintah Belanda, Senin (10/7/2023). Simak rinciannya di sini.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Berlian hingga Arca, Ini Rincian 472 Benda Bersejarah yang Dikembalikan Belanda ke Indonesia
Museum of World Cultures / Rijksmuseum / Wikimedia / ResearchGate
Harta karun Indonesia yang dijarah saat masa penjajahan Belanda. Harta-harta ini merupakan rampasan dari Kerajaan Lombok dan Bali. Belanda berkomitmen untuk mengembalikan 472 harta rampasan tersebut ke Indonesia pada 10 Juli 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerima 472 koleksi benda-benda bersejarah dari pemerintah Belanda, Senin (10/7/2023).

Sebanyak 472 benda bersejarah yang diserahkan ini terbagi menjadi empat koleksi.

Dikutip dari laman Kemdikbud, berikut rincian benda bersejarah tersebut:

1. Sebuah Keris Puputan Klungkung dari Kerajaan Klungkung, Bali

Keris Puputan Klungkung sudah sejak lama menjadi koleksi Museum Volkenkunde, Leiden.

2. Empat arca era Kerajaan Singasari

Baca juga: Belanda telah mengembalikan ratusan benda bersejarah Indonesia, termasuk harta karun asal Lombok, yang dijarah pada masa penjajahan

Empat arca era Kerajaan Singasari yang merupakan primadona dari abad ke-13 Masehi, selama ini tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.

Berita Rekomendasi

Empat arca ini berasal dari Candi Singasari yang didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanegara, dinasti terakhir Kerajaan Singasari.

Empat arca tersebut adalah Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha.

3. 132 benda seni koleksi Pita Maha Bali

Ke-132 benda seni koleksi Pita Maha Bali antara lain karya lukisan, ukiran kayu, benda-benda perak, dan tekstil para maestro seniman yang tergabung di dalam kelompok seni Pita Maha.

Salah satunya, Paguyuban seniman Bali yang didirikan pada 29 Januari 1936 oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad, Walter Spies, dan Rudolf Bonet.

4. 335 harta karun jarahan Ekspedisi Lombok 1894

Sebanyak 335 benda yang merupakan objek dari Puri Cakranegara, Lombok, sebelumnya tersimpan di Tropenmuseum.

Berlian 75 karat di Museum Volkenkunde (Museum Etnologi) di Leiden. permata ini diambil, bersama dengan 230 kg emas, 7000 kg perak dan tiga peti permata dan batu mulia, dari perbendaharaan kerajaan Lombok setelah invasi Belanda pada tahun 1894. Hanya sebagian dari harta itu yang diserahkan kembali ke Indonesia pada tahun 1977.
Berlian 75 karat di Museum Volkenkunde (Museum Etnologi) di Leiden. permata ini diambil, bersama dengan 230 kg emas, 7000 kg perak dan tiga peti permata dan batu mulia, dari perbendaharaan kerajaan Lombok setelah invasi Belanda pada tahun 1894. Hanya sebagian dari harta itu yang diserahkan kembali ke Indonesia pada tahun 1977. (Museum of World Cultures / Wikimedia Commons)

Pemerintah Indonesia menyambut baik penyerahan koleksi benda-benda bersejarah ini dan akan merawat koleksi-koleksi tersebut dengan hati-hati.

"Indonesia, dalam hal ini Kemendikbudristek akan melakukan konservasi dan pemanfaatan terbaik untuk benda-benda budaya ini," jelas Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid.

Penyerahan koleksi benda bersejarah tersebut diterima langsung oleh Hilmar dari Menteri Muda bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan, Kerajaan Belanda, Gunay Uslu di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas