Cerita Lucky Hakim, Dibikin Terheran-heran Saat Panji Gumilang Ajak Nyanyi 'Shalom Aleichem'
Namun kekagumannya berubah seketika saat bertemu Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang yang memberikan sambutan namun disertai salam yang janggal
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim membeberkan pengalamannya saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang.
Ia mengaku heran dengan apa yang diajarkan Panji dalam Ponpes tersebut yang ia anggap berbeda dengan pesantren lainnya dan ajaran agama yang pernah diterimanya.
Baca juga: Alasan Lucky Hakim Sambangi Ponpes Al Zaytun di Tahun 2022
Awalnya, Lucky kagum dengan sikap para santri Ponpes itu yang rajin membersihkan lingkungan Ponpes, menurutnya, ini menunjukkan sisi Tawadhu atau rendah hati.
"Anak-anaknya pun pada mau nyapu di pinggir jalanan pesantren, berarti mengajarkan ketawadhuan," kata Lucky, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (14/7/2023).
Selain itu, di Ponpes itu, para santri juga tidak hanya diajarkan ilmu agama saja, namun cara bagaimana menjadi wirausaha sukses.
"Terus mengajarkan ilmu bukan agama saja, tapi juga ilmu bagaimana bisa menjadi wirausaha, saya memberi testimoni-testimoni di situ," kata Lucky saat menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait Ponpes Al-Zaytun.
Baca juga: Lucky Hakim Tiba di Bareskrim, Mengaku Siap Beri Kesaksian soal Ponpes Al-Zaytun
Namun kekagumannya berubah seketika saat dirinya bertemu Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang yang memberikan sambutan namun disertai salam yang ia anggap janggal.
Karena setelah mengucapkan assalamualaikum, Panji melanjutkannya dengan mengajak semua yang hadir dalam acara tersebut untuk bernyanyi.
"Pas terakhinya, Pak Panji Gumilang memberikan sambutan di situ. Dan di sini saya mulai merasa ada hal yang berbeda, karena setelah (mengucapkan) assalamualaikum, Pak Panji bilang bahwa 'saya akan mengajarkan salam yang bukan hanya assalamualaikum saja', dalam bentuk untuk bernyanyi," papar Lucky.
Lucky yang menyaksikan pernyataan Panji pun bingung, karena selama dini dirinya juga pernah mengikuti pengajian Taman Pendidikan Al-quran (TPQ), namun tidak ada pengajaran seperti yang ia saksikan di Ponpes AL-Zaytun.
"Saya bingung, saya dulu waktu kecil ngaji juga kan, ikut TPQ dan lain-lain, baca Iqro, ngaji.Tapii ini baru pertama saya tahu ada hal yang baru (lagu Shalom Alaichem)," tutur Lucky.
Lucky menekankan bahwa dirinya tidak pernah mengetahui bahwa nyanyian itu berbahasa Yahudi, dan ia pun tidak pernah belajar bahasa tersebut.
Bahkan ia mengira bahasa tersebut merupakan bahasa Belanda, ia pun hanya melrasa pernah mendengar kata shalom saja, yang menjadi pembuka nyanyian tersebut.