Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saksi Ahli Pidana dan Digital Forensik Bersaksi dalam Sidang Dugaan Pencemaran Nama Baik Lord Luhut 

Jaksa hadirkan 2 saksi, ahli pidana bernama Agus Surono dan ahli digital forensik bernama Herry Priyanto di sidang lanjutan terdakwa Haris dan Fatia.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Saksi Ahli Pidana dan Digital Forensik Bersaksi dalam Sidang Dugaan Pencemaran Nama Baik Lord Luhut 
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Saksi Ahli Pidana dan Digital Forensik Bersaksi dalam Lanjutan Sidang Dugaan Pencemaran Nama Baik 'Lord Luhut' di PN Jaktim. (Fahmi Ramadhan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengadilan Negeri Jakarta Timur kembali menggelar sidang lanjutan kasus dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Senin (17/7/2023).

Adapun dalam agenda sidang hari ini akan mendengarkan keterangan dari saksi ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Terkait saksi ahli pada hari ini, jaksa menghadirkan dua orang saksi yakni ahli pidana bernama Agus Surono dan ahli digital forensik bernama Herry Priyanto.

Pada kesempatan ini, Agus yang datang terlebih dahulu tampak mengenakan baju batik berwarna coklat dan celana hitam berwarna coklat serta sepatu hitam.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi, Agus hadir di ruang sidang sekira pukul 10.10 WIB.

Saksi Ahli Pidana dan Digital Forensik Bersaksi dalam Lanjutan Sidang Dugaan Pencemaran Nama Baik 'Lord Luhut' di PN Jaktim. (Fahmi Ramadhan)
Saksi Ahli Pidana dan Digital Forensik Bersaksi dalam Lanjutan Sidang Dugaan Pencemaran Nama Baik 'Lord Luhut' di PN Jaktim. (Fahmi Ramadhan) (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

Sementara Herry Priyanto tampak belum terlihat hadir di ruang sidang saat ini.

Herry dikatakan jaksa saat ini masih dalam perjalanan menuju PN Jakarta Timur.

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi, dalam perkara dugaan pencemaran nama baik ini, Haris Azhar telah didakwa Pasal 27 ayat (3) junto Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Pidana.

Kemudian Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Pidana. 

Selanjutnya Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 terang Peraturan Hukum Pidana jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Pidana.

Terakhir Pasal 310 ayat (1) KUHPidana jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Sementara Fatia didakwa semua pasal yang menjerat Haris Azhar. Kecuali Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Pidana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas