Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Kritikan Surya Paloh, Elite PAN Sebut Revolusi Mental Juga Tanggung Jawab NasDem

Elite PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan kebijakan revolusi mental Presiden Jokowi merupakan gerakan pemikiran, sosial, kebudayaan, dan kemanusiaan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Tanggapi Kritikan Surya Paloh, Elite PAN Sebut Revolusi Mental Juga Tanggung Jawab NasDem
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan kebijakan revolusi mental Presiden Jokowi merupakan gerakan pemikiran, sosial, kebudayaan, dan kemanusiaan. 

"Nah ini yang perlu saya ingatkan kepada saudara bahwasanya pikiran, gerakan perubahan, yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita," kata Surya Paloh, Minggu (16/7/2023).

Dengan dibangunnya misi tersebut oleh Jokowi menjadikan landasan Partai NasDem kata Paloh, mengusung mantan Wali Kota Solo itu sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2014.

"Senafas, sebangun, sejalan dan itulah kenapa ketika pada tahun 2014 pemilu dengan seluruh kekuatan dan harapan, energi yang kita miliki kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu sebagai calon presiden untuk menjadi presiden di negeri ini saudara-saudaraku," ucap Paloh.

Dirinya menyebut, upaya Paloh dalam mendukung Jokowi saat itu dilakukan dengan penuh harapan.

Sebab mereka meyakini kalau dengan upaya itu bisa mewujudkan impian terciptanya revolusi mental seperti apa yag digaungkan oleh Jokowi.

"Kita memberikan dukungan yang totalitas kenapa? karena kita mempunyai keyakinan dengan konsepsi gagasan dan pemikiran yang sama dengan apa yang kita miliki, logika kita menyatakan kita yakin progres perjalanan kemajuan kita berbangsa dan bernegara, akan jauh lebih hebat seperti apa yang kita harapkan," tutur dia.

Hanya saja, Paloh menilai bahwa hingga kini tujuan yang ditargetkan itu belum seutuhnya terlaksana.

Berita Rekomendasi

Hanya saja, Paloh tidak membeberkan secaa detail maksud belum terlaksananya tujuan atau misi dalam membangun revolusi mental tersebut.

"Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani kita nyatakan menjelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kita miliki," tukas Paloh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas