Bantuan Beras akan Dilanjutkan Oktober hingga Desember 2023
Bantuan pangan beras dari Pemerintah melalui BULOG akan dilanjutkan di Oktober sampai Desember tahun 2023.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Penyaluran bantuan pangan beras tahap pertama dari Pemerintah melalui BULOG telah selesai disalurkan.
Tahap pertama itu diberikan dalam jangka waktu 3 bulan, yakni April, Mei dan Juni 2023.
Penyaluran tersebut, ditujukan kepada 21.353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 38 Provinsi dengan jumlah total mencapai 640 ribu ton beras.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan Pemerintah akan melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua.
Arief mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui untuk dilanjutkan pada bulan Oktober hingga Desember 2023.
"Selanjutnya berkaitan dengan penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua kepada 21,353 juta KPM, Presiden telah menyetujui untuk dilanjutkan di Oktober sampai Desember tahun ini" ujar Arief seusai menghadiri Rapat Terbatas yang dipimpin Jokowi pada Selasa (18/07/2023) di Istana Negara, Jakarta, dikutip dari laman Badan Pangan Nasional.
Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Pemerintah dan Bulog Pastikan Stok Beras Aman
Sebelumnya, Arief mengapresiasi sejumlah pihak sebagai transporter dalam penyaluran bantuan pangan beras yang tersebar di 38 provinsi seluruh Indonesia.
"Terima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang dibangun selama ini khususnya Perum Bulog dan PT Pos Indonesia, DNR logistic, Pemda, satgas pangan serta stakeholder terkait lainnya, sehingga penyaluran bantuan pangan beras selama tiga bulanan ini telah berjalan dengan baik." ujarnya.
Arief mengatakan, dalam proses penyaluran bantuan mengalami berbagai tantangan di lapangan.
Mulai dari validasi data KPM hingga kondisi akses distribusi ke daerah-daerah terpencil khususnya di provinsi-provinsi baru, seperti Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.
Untuk itu, seiring berkembangnya sistem pemerintahan di daerah tersebut, Arief mendorong penguatan sistem logistik pangan yang dapat menopang stabilitas pasokan pangan di wilayah tersebut.
Selain memberikan bantuan pangan beras, Pemerintah juga melakukan penguatan stok pangan dan stabilisasi harga untuk mengantisipasi dampak El Nino.
"Ini penting dilakukan agar ketersediaan dan stabilitas pangan tetap terjaga dan mengantisipasi dampak kekeringan ekstrem akibat El Nino yang menurut BMKG diperkirakan pada Agustus September ini." jelas Arief.
Baca juga: Bapanas: Penyaluran Bantuan Pangan Beras ke 21,353 Juta KPM Rampung 100 Persen
Arief mengungkapkan, dengan kondisi stok beras di perum Bulog saat ini yang mencapai 735 ribu ton, pihaknya terus mendorong pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari produksi dalam negeri.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menyiapkan lahan 500 ribu hektar.
Sehingga nantinya dapat memasok stok beras ke Bulog sesuai target dari NFA mencapai 2,4 juta ton beras hingga akhir tahun 2023.
"Penguatan stok pangan ini kita terus percepat, dengan menaikkan stok Bulog dari 735 ribu ton menjadi 1,2 juta ton sesegera mungkin, paralel dengan upaya peningkatan produksi padi sehingga dampak El Nino terhadap ketahanan pangan dapat kita minimalisir sekecil mungkin." ujarnya.
(Tribunnews.com, Widya)