Dokter Tatang: David Ozora Pasien Pertama Diffuse Axonal Injury akibat Pukulan yang Saya Tangani
Dokter Tatang menyebut David Ozora pasien pertamanya yang menderita diffusal axonal injury akibat pukulan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Dokter Yeremia Tatang menyebut David Ozora merupakan pasien pertama diffuse axonal injury akibat pukulan yang ditanganinya.
Dokter yang merawat David selama di RS Mayapada itu mengungkapkan, berdasarkan pengalamanya, kebanyakan pasien diffuse axonal injury yang ditanganinya akibat kecelakaan.
Hal ini disampaikannya saat dihadirkan sebagai saksi dalam kasus penganiayaan dengan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).
"Selama sepanjang ahli menjadi dokter, skala pasien yang seperti ini, selain pasien seperti ini sudah pernah ditangani?" tanya jaksa dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Yang kasus pemukulan seperti ini baru pertama kali. Kalau kecelakaan mobil sangat banyak sekali," jawab dokter Tatang.
Baca juga: Tidak Bisa Prediksi Sejauh Mana David Bisa Sembuh, Dokter: Anak Ini Membaik Pun Suatu Mukjizat
Dokter Tatang pun menjelaskan bahwa pasien diffuse axonal injury dapat meninggal dunia jika tidak merespons obat yang diberikan.
"Yang terparah sudah pernah ditemui?" tanya jaksa.
"Kalau diffuse axonal injury kalau pasien itu tidak mrespons sama obat dalam beberapa hari biasanya passed away (meninggal dunia)," kata dokter Tatang.
Kemudian, jaksa melanjutkan pertanyaannya terkait penyebab diffuse axonal injury yang dialami David setelah dianiaya Mario Dandy.
Dokter Tatang pun menjawab bahwa penderita diffuse axonal injury seperti David disebabkan oleh cedera kepala berat.
"Pasien dirawat 40 hari lebih, 50 hari lebih, kemudian didiagnosa diffuse axonal injury. Ini kan kami tidak mengerti ini diffuse axonal injury ini penyebabnya apa?" tanya jaksa.
"Trauma berat, cedera kepala berat," jawab Tatang.
Tatang menjelaskan bahwa penyebab cedera kepala berat bisa disebabkan oleh hantaman trauma.
Ia menyebut, dalam kasus David, hantaman itu menurunkan kesadaran hingga membuat pasien koma.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.