Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Connie Bakrie Maksa Lihat Bunker Al Zaytun, Apa Saja yang Dilihatnya di Sana?

Connie Rahakundini menceritakan pengalamannya memaksa masuk ke bunker Al Zaytun Indramayu yang disebut-sebut tempat menyimpan senjata

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cerita Connie Bakrie Maksa Lihat Bunker Al Zaytun, Apa Saja yang Dilihatnya di Sana?
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Cerita Connie Bakrie Maksa Lihat Bunker Al Zaytun, Apa Saja yang Dilihatnya di Sana? 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi yang juga Analis Pertahanan, Militer, dan Hubungan Internasional Dr Connie Rahakundini menceritakan pengalamannya memaksa masuk ke bunker Al Zaytun Indramayu yang disebut-sebut tempat menyimpan senjata.

Connie menceritakan awalnya ia memenuhi undangan dari Al Zaytun terkait keinginan pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang untuk menamai kapalnya dengan namanya.

Ia mengaku mengunjungi Al Zaytun, selama dua hari yakni pada Selasa (18/7/2023) dan Rabu (19/7/2023). 

Di hari pertama kunjungannya, ia sempat melihat galangan kapal dan kebun sayur Al Zaytun.

Di hari kedua, ia diundang untuk memberikan sambutan pada acara Peringatan 1 Syuro (Muharram) 1445 di Masjid Rahmatan Lil 'Alamin Al Zaytun Indramayu.

Ia menceritakan jalan nenuju ke Pondok Pesantren Al Zaytun cukup menegangkan karena ia merasa seperti tersesat mengingat kondisi jalan yang tidak mulus.

Di tengah jalan, ia kemudian dijemput oleh semacam Patwal atau patroli dan pengawalan Al Zaytun.

Berita Rekomendasi

Di dalamnya, kata Connie, ada sekretaris pribadi Panji Gumilang yang mengundangnya hadir ke acara tersebut.

Jalan menuju ke sana, kata Connie, tampak dikeliling hutan.

Gerbang pondok pesantren tersebut, kata dia, berukuran besar dan bagus.

Pesantren di dalamnya, kata Connie, sangat modern dengan gedung yang megah.

Kesan yang ia dapat dari kunjungan tersebut, kata Connie, pondok pesantren Al Zaytun dikelola dengan serius.

"Begitu masuk, saya bilang langsung, kan kita mesti turun dulu kan, karena dijaga ketat. Saya bilang saya turun di mana mobil nanti? Oh Ibu kan VVIP, nanti turun di depan masjid langsung Bu," kata Connie ketika dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (21/7/2023).

"Saya bilang nggak mau, saya mau turun ke bungker. Saya bilang begitu. Dalam hati aku, kalau ada bom beneran aku nggak jadi deh, balik aja, ngapain, kan," sambung dia.

Akhirnya, kata Connie, ia langsung ke ruangan bawah tanah di bawah Masjid Rahmatan Lil 'Alamin Al Zaytun.

Di sana, ia mengaku hanya melihat tempat parkir dan banyak kayu.

"Nah aku ke bawah. Sudah, apaan nih, aku muter-muter cuma tempat parkir mobil dan kayu-kayu banyak. Kalau kayu banyak banget, kayu-kayu ulin, kayu meranti gitu. Terus aku turun, aku bilang boleh nggak saya foto ini? Ini kan bukti, karena kan rame-ramenya (polemik) ini gudang senjata," kata Connie.

Ia kemudian diizinkan untuk memotret dan memvideokan lokasi tersebut bersama tim yang mengelola kanal Youtubenya.

"Jadi kayunya juga udah berdebu, sudah ada laba-laba. Sudah lama, bukan baru kan," kata dia.

Baca juga: Isu Ponpes Al Zaytun Punya Bunker dan Gudang Senjata, Ridwan Kamil: Kalau Langgar Hukum Ada Tindakan

Setelah melihat bunker tersebut, Connie kemudian ke atas untuk memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Ia akhirnya mau untuk memberikan sambutan dalam acara yang digelar Al Zaytun.

Menurutnya, kehadirannya di Al Zaytun dan menyaksikan galangan kapal, kebun sayur, hingga bunker yang disebut-sebut sebagai gudang senjata tersebut di antaranya adalah untuk membuktikan sendiri apa yang saat ini tengah menjadi polemik.

Sebagai akademisi, kata dia, ia tidak akan percaya sesuatu jika tidak melihatnya sendiri.

"Tapi kalau (karena) itu semua saya harus jawab uang (Al Zaytun) dari mana, apa, mana aku pikirin. Sekarang aku tamu, nanya eh anda dapet (uang) dari mana, nggak sopan banget lah," kata dia.

Dalam acara tersebut, kata dia, banyak juga akademisi yang datang selain dirinya.

Dalam sambutan pada acara tersebut, kata Connie, ia menyampaikan terkait kemajuan peradaban Islam yang disebabkan oleh ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan, kata dia, didasarkan pada rasa keingin tahuan.

"Nah apa yang aku bikin itu memenuhi dasar tabayyun dalam Islam. Keingintahuan, mencari tahu, meneliti, tabayyun kan itu. Lalu salah aku apa?" kata dia.

"Kalau akademisi itu kan dia harus ngomong kalau hitam itu hitam, putih itu putih, bahwa dia punya bungkus pelangi yang bukan dunia aku, kayak dunia nemuin jalur uang dia, mana aku tahu, terus (kabar) dia (Panji Gumilang) (pemahaman) Islamnya aneh. Selama aku kemarin di sana, itu nggak ada yang aneh," sambung dia.

Sepulang dari sana, kata Connie, ia diberikan sejumlah oleh-oleh dari Al Zaytun berupa beras dan pisang produk Al Zaytun.

"Percaya nggak aku pulang susah kayak dari rumah nenek? Semua kita dikasih beras sekarung, sama itu satu orang, pokoknya setiap kita itu dapat beras sekarung sama buah pisang, sama Aqua (Al Zaytun)," kata Connie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas