Komentari Pidato AHY Sebut Jokowi Jegal Pencapresan Anies, Luhut: Kampungan
Luhut menganggap pidato AHY yang menyebut Jokowi menjegal Anies dalam pencapresan adalah kampungan. Ia menegaskan Jokowi adalah orang demokratis.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengomentari pidato Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) berusaha menjegal pencapresan dari Anies Baswedan.
Awalnya, Luhut menegaskan bahwa Jokowi bukan tipikal orang yang suka mencampuri urusan hukum.
"Kenapa sih, kita suka buruk sangka? Presiden itu saya kenal, ndak ada sama sekali intensment dia untuk melakukan itu. Beliau itu tidak pernah mau mencampuri masalah hukum," katanya dalam program ROSI yang ditayangkan di YouTube Kompas TV seperti dikutip, Jumat (21/7/2023).
Dengan keyakinannya tersebut, Luhut membantah bahwa Jokowi akan turut menjegal Anies dalam pencapresan.
Baca juga: SBY Singgung Cawe-cawe Jokowi hingga Sebut Upaya Penjegalan Anies Baswedan Dalam Buku Terbarunya
Luhut pun menilai apa yang diucapkan AHY dalam pidatonya itu adalah hal kampungan.
"Atau menjegal orang seperti yang dibilang Agus tadi, supaya dijegal partainya. Nggak ada itu."
"Bukan saya memuji-muji Presiden, tidak. Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Harimurti Yudhoyono itu. Jadi nggak usah bicara-bicara seperti itu, kampungan itu," tegasnya.
Luhut pun turut mengomentari terkait dugaan adanya peran Jokowi dalam Peninjauan Kembali (PK) KSP Moeldoko soal kepengurusan Partai Demokrat.
Senada, Luhut menegaskan bahwa Jokowi tidak mungkin melakukan hal tersebut lantaran ia merupakan orang yang demokratis.
"Nggak. Presiden itu sangat-sangat demokratis, saya kenal. Jadi kalau ada yang ngomong-ngomong seperti itu, dirinya yang seperti itu, kalau dia yang berkuasa dia yang dijegal orang," katanya.
Seperti diketahui, isu Jokowi menjegal pencapresan Anies santer terdengar.
Bahkan, AHY pun turut mengomentari hal tersebut ketika berpidato pada 7 Juni 2023 lalu di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat.
Pada saat itu, AHY merasa khawatir lantaran adanya upaya penjegalan agar pencapresan Anies gagal.
Alhasil, ia pun meminta agar cawapres Anies segera diumumkan.