Proses Hukum Lukas Enembe Bisa Dihentikan Karena Alasan Kesehatan, Keluarga Minta Tahanan Kota
Masyarakat Papua, menurut Elon, mengaku sangat terpukul dengan pemberitaan terkait kondisi terakhir Gubernur Papua Non Aktif Lukas Enembe
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
"Jadi tahanan kota adalah juga harapan kami pihak keluarga. Karena Bapak itu perlu pendampingan maksimal, baik untuk aspek makanan, tim dokter, dan juga pendampingan spiritual,“ ucapnya.
Baca juga: KPK Periksa Saksi Lain Terkait Kasus Korupsi Lukas Enembe Hari Ini
Menurut Elius, saat ini Lukas dirawat intensif di Rumah Sakit Gatot Soebroto karena kondisi kesehatannya sangat drop pada pekan lalu.
Kata dia Lukas membutuhkan penanganan kesehatan karena kondisi sakit yang makin parah antara lain ginjal kronis stadium 5, stroke, hipertensi dan kondisi kaki bengkak serta susah bicara dan susah berjalan.
"Kami ingin agar Bapak sehat dulu. Itu yang penting saat ini. Kami harap sekali agar permintaan Tahanan Kota ini dikabulkan," harap Elius.
Pendampingan Rohani untuk Lukas
Terpisah, tokoh perempuan Papua dari wilayah Meepago Ana Yosefine memohon Presiden Joko Widodo melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan diskresi kepada Lukas Enembe yang saat ini tengah dalam kondisi sakit yang mengkhawatirkan agar dapat didampingi pembimbing rohani.
Kata dia, Lukas perlu mendapat siraman rohani dan semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, sehingga memiliki kekuatan spiritual menghadapi kondisi saat ini.
Baca juga: Hakim Tolak Keberatan Kuasa Hukum Lukas Enembe Soal Second Opinion Dokter IDI
“Saya selaku warga Papua tidak tega melihat sakit yang diderita Pak Lukas. Saya memohon dengan hati tulus agar Bapak Presiden Jokowi melalui KPK memberikan diskresi kepada paitua Lukas agar beliau didampingi seorang pendeta atau gembala dari Gereja Injili di Indonesia, GIDI sebagai pembimbing rohani di saat-saat kondisi kesehatannya mengkhawatirkan,” ujar Anna.