Sebut David Tak Bisa Pulih 100 Persen akibat Dianiaya Mario, Dokter Tatang: Dia Membaik Itu Mukjizat
Dokter mengatakan kondisi David yang kini membaik adalah sebuah mukjizat. Namun, David diperkirakan tak bisa pulih 100 persen.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
![Sebut David Tak Bisa Pulih 100 Persen akibat Dianiaya Mario, Dokter Tatang: Dia Membaik Itu Mukjizat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/david-ozora-dan-mario-dandy-20723-23.jpg)
TRIBUNNEWS.com - Dokter RS Mayapada Kuningan yang merawat David Ozora (17), Yeremia Tatang, membeberkan kondisi terkini korban penganiayaan Mario Dandy (21) tersebut.
Menurut Tatang, kondisi David tak bisa pulih 100 persen seperti sedia kala.
Hal ini disampaikan Tatang saat menjawab pertanyaan dari Hakim Ketua, Alimin Ribut Sujono.
"Menurut pendapat Saudara, bisa nggak pulih?" tanya Alimin dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).
"Kalau 100 persen saya rasa tidak, Yang Mulia," jawab Tatang yang hadir sebagai saksi ahli.
Baca juga: Ada Area Otak David yang Rusak karena Dianiaya Mario, Emosi Kerap Meledak, Tak Bisa Pulih 100 Persen
Mendengar jawaban Tatang, Alimin kembali bertanya untuk menegaskan.
Menurut Tatang, kondisi David tidak bisa pulih sepenuhnya lantaran disebabkan ada bekas luka yang bersifat permanen.
"Seratus persen itu maksudnya selamanya?" tanya Alimin lagi.
"Karena bagaimanapun ini ada bekas luka yang masih permanen," jawab Tatang kembali.
Lebih lanjut, Tatang mengatakan progres kondisi David sejak koma hingga kini membaik, merupakan mukjizat.
Karena itu, ia tidak bisa memprediksi akan seperti apa kondisi David di kemudian hari.
"Dia cuma bisa buka mata dan berontak (saat di UGD), jadi tidak ada perubahan sama sekali sampai minggu ketiga (dirawat)."
"Terus terang saya tidak bisa memprediksi berapa persen, Yang Mulia. Karena anak ini membaik pun sebenarnya mukjizat," kata Tatang.
Ada Area Otak David yang Rusak
![Korban penganiayaan Mario Dandy, David Ozora (17), saat kontrol di RS Mayapada Kuningan.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/david-ozora-20723-1.jpg)
Meski kondisi David Ozora kini sudah membaik, Dokter Yeremia Tatang menyebut pasiennya itu masih harus mengonsumsi obat.
Obat itu, kata Tatang, dikonsumsi untuk mengatur emosi David supaya lebih stabil.
Namun, obat itu tak bisa langsung bekerja karena membutuhkan proses.
"Saya berikan obat supaya tidak meledak sekali, tapi obat ini masih dalam proses bekerja," ujar Tatang.
Tatang mengatakan, akibat penganiayaan oleh Mario Dandy, ada area otak David yang mengalami kerusakan.
Baca juga: Dokter Tatang: David Ozora Pasien Pertama Diffuse Axonal Injury akibat Pukulan yang Saya Tangani
Hal itu menyebabkan emosi David tak stabil dan sering marah-marah.
"Ada gejala eksplosing perkataan tidak bagus, muncul terjadi spontan karena ada area otaknya yang rusak," ungkap Tatang.
"Jadi fungsi mengontrol emosi berlebihan masih terganggu," imbuhnya.
Kondisi David tersebut sebelumnya juga disampaikan oleh sang paman, Rustam Atala.
Saat Rustam bertemu David terakhir kali ketika lebaran, ia menyebut sang keponakan bertingkah seperti anak kecil.
Bahkan, Rustam mengklaim David terlihat seperti orang keterbelakangan mental.
"Mentalnya turun. Satu, dia tidak kenal saya."
"Dua, saya sebenarnya berat mengatakan ini, tapi David seperti orang keterbelakangan (mental). Beda dari David sebelumnya," beber Rustam saat hadir sebagai saksi di sidang lanjutan, Selasa (18/7/2023).
"Dia bicara tidak bisa filter, bahkan saya kaget ketika dia bisa ngomong itu."
"Bahkan, dia panggil bapaknya yang dulu biasa bilang Pah gitu, sekarang cuma panggil Jo. Seperti anak kecil," imbuh dia.
Selain emosinya yang tidak stabil, David juga mengalami gangguan pada motoriknya.
"Jadi ketika otak ini bermasalah, pasti kekuatan motorik tangan dan kakinya pun terganggu," kata Tatang.
Masih Ada Bercak Putih di Otak David
![Korban penganiayaan Mario Dandy, David Ozora (17), saat masih dirawat di RS Mayapada Kuningan.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/david-ozora-20723.jpg)
Mengenai ada area otak David Ozora yang rusak, Dokter Yeremia Tatang membeberkan secara detail.
Ia mengatakan pihaknya menemukan bercak putih saat pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) pertama kali.
Bercak putih itu menandakan ada kerusakan syaraf di area penghubung otak kanan dan otak kiri.
Baca juga: Dokter Tatang Sebut Kerusakan Otak David Sebabkan Gangguan Sistem Kerja Tangan dan Kakinya
Tatang menyebut hingga saat ini bercak putih itu masih terlihat, namun ukurannya mengecil.
"Benar, kita temukan bercak putih pada (pemeriksaan (MRI). Artinya, syarafnya ada yang rusak di area penghubung otak kanan dan otak kiri," ungkapnya.
"Hanya saja (saat ini) ukurannya (bercak putih) mengecil, tapi tidak hilang," tambah dia.
Tatang mengatakan bercak putih itu merupakan bekas luka dan diperkirakan bersifat permanen.
"Bekas luka itu sepertinya akan permanen," pungkasnya.
Kata Ayah David soal Restitusi
![Jonathan Latumahina, ayahanda korban David Ozora (17) menghadiri persidangan AG di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023).](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jonathan-latumahina-ayah-david-ozora_1.jpg)
Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, bicara soal restitusi atau biaya ganti rugi yang diajukan pada pihak Mario Dandy.
Jonathan mengaku tak masalah jika Mario Dandy tidak bisa membayar biaya restitusi yang diajukan pihaknya, yaitu sebesar Rp120 miliar.
Namun, dengan syarat, kewajiban tersebut diganti hukuman penjara.
"Kalau kita ikuti aturan yang berlaku saja. Restitusi itu salah satu dari penegakan hukum."
"Kalau kita keluarga simpel saja, kalau dia gak mau bayar ya ganti kurungan saja," ucap Jonathan kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis.
Jonathan pun menyebut tak mau ambil pusing perihal kewajiban restitusi tersebut.
Menurutnya, pihak keluarga akan menyerahkan keputusan itu nantinya kepada pengadilan.
"Harapan kami di keluarga simpel saja, sesederhana itu. Urusan mau dibayar apa kagak nanti di pengadilan," ujarnya.
Baca juga: Kondisi Terkini David Pasca Dianiaya Mario Dandy: Ada Perkataan Tidak Bagus Muncul Secara Spontan
"Harapan kami ketika nilai tersebut terlalu berat atau tidak masuk akal ganti pake kurungan," sambungnya.
Diketahui, kasus penganiayaan terhadap David terjadi pada Senin (20/2/2023), di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Motif Mario Dandy menganiaya David lantaran mendengar pengakuan sepihak dari kekasihnya, AGH (15), soal korban yang disebut-sebut telah melakukan pelecehan seksual.
Tak sendiri, dalam kasus itu Mario Dandy ditetapkan sebagai tersangka bersama AGH dan temannya, Shane Lukas (19).
Mario Dandy dijerat Pasal 76 C juncto Pasal 80 undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.
Ia juga disangkakan Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun.
Sementara, Shane dijerat Pasal 76 C juncto Pasal 80 undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Lalu, AGH dengan Pasal 76 C juncto pasal 80 UU Perlindungan Anak dan atau pasal 355 ayat 1 juncto pasal 56 subsidair pasal 354 ayat 1, dan lebih subsidair pasal 353 ayat 2 juncto 56 KUHP, serta lebih-lebih subsidair pasal 351 ayat 2 juncto pasal 56 KUHP,
Selain kasus penganiayaan, Mario Dandy juga menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap AGH.
AGH melaporkan Mario ke Polda Metro Jaya pada 8 Mei 2023, atas dugaan pencabulan anak di bawah umur.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fahmi Ramadhan/Rahmat Fajar/Galuh Widya W/Fitri Wulandari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.