VIDEO Persentase Kian Menurun, Kemenko PMK Yakin Hapus Kemiskinan Ekstrem di Tahun 2024
data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 17 Juli 2023 atas Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, angka kemiskinan nasional ialah 9,34 %
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persentase angka kemiskinan nasional kian menurun.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mencatat ini merupakan hasil dari pengewanjatahan prinsip-prinsip keterpaduan dan sinergitas kolaborasi dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Menko PMK Muhadjir Effendy melalui Sekretaris Menko PMK (Sesmenko) Andie Megantara membeberkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 17 Juli 2023 atas Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, angka kemiskinan nasional ialah 9,34 persen.
Angka tersebut turun 0,21 persen dibandingkan September 2022.
Hal itu disampaikannya saat mewakilkan Muhadjir Effendy menjadi keynote speaker di Forum Konsolidasi Nasional Pelaksanaan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2023-2024 yang berlangsung daring, Senin (24/7/2023).
Sementara itu masih dari periode yang sama, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 25,9 juta jiwa atau turun 0,46 juta jiwa.
Sedangkan persentase penduduk miskin pedesaan ialah sebesar 12,2 persen atau turun sebanyak 0,4 persen, juga untuk periode yang sama.
"Dengan melihat performa menurunnya angka kemiskinan dan jumlah penduduk miskin sejak September 2022 hingga Maret tahun 2023, saya yakin hal ini merupakan salah satu outcome," kata Andie.
Outcome atau hasil itu, lanjut Andie, juga sejalan dengan ikhtiar Kemenko PMK untuk fokus tepat sasaran memastikan penurunan angka kemiskinan ekstrem.
Sehingga Menko PMK pun yakin, dalam waktu yang tidak banyak ini, pihaknya dapat memastikan efektivitas kebijakan dalam program penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024.
"Hasil yang baik tersebut, tentunya menjadi pemicu semangat kita untuk terus memastikan efektivitas kebijakan maupun program kerja pada sisa waktu yang kurang satu tahun dari penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024," tutur Andie.
"Sekali lagi saya ingatkan pada waktu yang tersisa ini kita perlu bersama-sama menguatkan keterpaduan dan memiliki strategi yang tepat," jelasnya.(*)