Klarifikasi Mantan Kepala BIN Diisukan Bekingi Panji Gumilang dan Al Zaytun
Hendropriyono berikan klarifikasi soal isu bekingi Ponpes Al Zaytun setelah beredar video lawas dirinya yang berkaitan dengan Panji Gumilang
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono memberikan klarifikasi terkait isu dirinya menjadi bekingan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang.
Diketahui, isu keterlibatan AM Hendropriyono dengan Ponpes Al Zaytun berembus setelah beredar video lawas Hendropriyono di Al-Zaytun.
Hendropiyono menegaskan dirinya tak terlibat apa pun dalam polemik Ponpes Al-Zaytun.
Dirinya bahkan merasa heran namanya terseret kontroversi Ponpes Al Zaytun.
Padahal ia kini tak lagi berada di dalam pemerintahan atau tidak memegang jabatan apa pun.
Baca juga: Profil Jenderal TNI Purn AM Hendropriyono, Eks Kepala BIN yang Terseret Polemik Ponpes Al Zaytun
"Begini saja (tak berada di dalam pemerintahan) saya masih ditunjuk-tunjuk pegang Al Zaytun," ujar Hendropriyono.
Oleh karena itu, ia meminta agar publik tak menghubungkan video lawas itu dengan kasus yang saat ini sedang menjerat nama Panji Gumilang.
Hendropiyono menduga, ada pihak yang sengaja memutar kembali video masa lalunya.
Terlebih soal video yang memperlihatkan pidatonya tentang Al Zaytun.
Padahal video tersebut adalah rekaman puluhan tahun yang lalu.
Hendropiyono menegaskan hal itu adalah momen lama, sudah tak bisa dkaitkan dengan saat ini.
"Kayak gitu kan zaman 22 tahun yang lalu," ujar Hendropiyono.
Baca juga: Hendropriyono: Banyak Negara Sudah Bentuk Angkatan Perang Ke-4, Indonesia Kapan?
Mengutip TribunJateng.com, lebih lanjut Hendropriyono meminta publik hati-hati dalam melontarkan isu.
"Tolong hati-hati dalam merespons sesuatu seperti Al-Zaytun, waspada aja hati-hati," kata Hendropriyono di STIK/PTIK, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Baca juga: Viral Pengobatan Ida Dayak, Buat Jenderal AM Hendropriyono Kagum
Terkait dirinya berada di Ponpes Al-Zaytun puluhan tahun lalu, kata Hendropriyono, saat itu ia hadir atas perintah Presiden Indonesia ke-3, BJ Habibie.
Ia hanya sebagai pejabat negara saat Pondok Pesantren Al-Zaytun mendatangi peresmian Al-Zaytun, pada 27 Agustus 1999.
"Dulu kan saya pejabat. Nah itukan diresmikan presiden Republik indonesia. Ya itu aja ya selama 2001-2004."
"Saya kan (mengikuti perintah) Presiden saya," ucap Hendropriyono.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Garudea Prabawati)(TribunJateng.com/Abdi Ryanda Shakti)