Detik-detik Bripda Ignatius Tewas Tertembak Rekan Mabuk di Rusun Polri, Sempat Beri Pesan ke Pacar
Terungkap detik-detik Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas tertembak rekannya di Rusun Polri, Bogor. Korban sempat tulis pesan chat untuk pacar.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil pemeriksaan terhadap dua tersangka kasus kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage karena tertembak di Rusun Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat mulai menemui titik terang.
Diketahui, dalam kasus ini Polri sudah menetapkan dua tersangka yakni Bripda IMS dan Bripka IG.
Bripka IMS adalah pelaku yang menyebabkan Bripda Ignatius tewas tertembak.
Sementara, Bripka IG adalah pemilik dari senjata yang menyebabkan kematian Bripda Ignatius.
Baik korban maupun pelaku, diketahui merupakan anggota Densus 88 Antiteror Polri.
Baca juga: Kerabat Bripda Ignatius di Melawi: Tak Mungkin Rico Cekcok dengan Seniornya Sebelum Tertembak
Bripda IMS dan Bripda Ignatius bertugas sebagai anggota Sub-Bagian Tahanan dan Barang Bukti (Subbagtahti) Bagian Operasional (Bagops) Densus 88 Atiteror Polri.
Detik-detik Peristiwa Bripda Ignatius Tewas Tertembak
Sabtu, 22 Juli 2023
Pukul 22.35 WIB
Awalnya Bripda IMS mengajak Bripda A untuk berkunjung dan bertemu Bripda Ignatius di satu flat Rusun Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Minggu, 23 Juli 2023
Pukul 00.22 WIB
Bripda Ignatius sempat mengirim chat kepada pacarnya Claudia Tesa.
"Chatnya itu terakhir minta saya selalu jaga kesehatan, cukup istirahat," ujar Claudia Tesa saat ditemui di lokasi makam Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Jumat 28 Juli 2023 pagi.
Baca juga: Sebelum Tewas, Bripda Ignatius Terakhir Kali Bertemu Kekasihnya saat Ramadhan 2023
Sesaat sebelum kejadian, ia pun sempat menanyakan kepada Bripda Ignatius dimana dirinya akan piket, dan saat itu korban menyampaikan akan piket di hari Senin.
Lalu, pada malam itu ia pun bertanya kemana Bripda Ignatius akan pergi, dan korban menjawab akan pergi ke rumah seniornya.
"Saat itu saya tanya, ngapain ke rumah senior, tapi dia tidak jawab," katanya.
Pukul 01.38 WIB
Bripda IMS, Bripda Ignatius, Bripda A, dan Bripda Y berkumpul di kamar flat Rusun Cikeas.
Pukul 01.40 WIB
Saat berkumpul, Bripda IMS diketahui dalam kondisi terpengaruh alkohol.
Lantas, Bripda IMS mengambil senjata api (senpi) dari dalam tas, bermaksud untuk menunjukan kepada Bripda Ignatius.
"Senjata meletus saat diambil IMS dari tas dan mengenai bagian leher Bripda Ignatius," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).
Baca juga: Densus 88 Benarkan Bripda IMS Dalam Kondisi Mabuk saat Temui Bripda Ignatius
Aswin menjelaskan pasca-kejadian tersebut Bripda Ignatius langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Akan tetapi korban tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada saat tiba di rumah sakit.
“Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati oleh saksi dan penghuni flat Cikeas yang lain,” ujarnya.
Bripka IG Tak di Lokasi
Sementara itu dari hasil penyidikan, didapati bahwa senjata api yang dikeluarkan Bripda IMS merupakan milik dari Bripka IG.
Aswin menyebut Bripka IG saat kejadian terjadi tidak berada di lokasi.
Kendati demikian, Aswin menyebut penyidik tetap meminta pertanggungjawaban Bripka IG lantaran dinilai telah lalai menjaga senjata api miliknya.
"IG sebagai pemilik senjata tidak berada di tempat waktu kejadian," katanya.
Keluarga Bripda Ignasius Baru Dapat Kabar Minggu 23 Juli 2023 Siang
Y Pandi, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mengaku menerima telepon dari Mabes Polri soal kondisi anaknya Minggu (23/7/2023) siang.
Dalam telepon itu, dirinya diberitahu bahwa anaknya sakit.
Pandi awalnya tidak percaya, karena pada malam kejadian atau Sabtu (22/7/2023) sempat melakukan video call dengan putranya.
"Awalnya nggak percaya, tapi kami ditelepon lagi oleh Polres Melawi untuk memberitahukan bahwa anak bapak ibu yang bernama Rico sedang sakit keras dan berada sekarang berada di rumah sakit Polri Kramat Jati di ruangan ICU," kata dia mengutip Kompas TV.
Dalam telepon tersebut, dirinya dan sang istri diminta untuk segera berangkat ke Jakarta untuk melihat kondisi anaknya.
Keduanya pun berangkat dan difasilitasi.
Dari Kabupaten Melawi ke Pontianak dibutuhkan waktu sekitar 10 jam.
Ia pun beserta sang istri baru berangkat ke Jakarta, Senin (24/7/2023).
Sesampaikan di RS Polri, Pandi dan istri barulah menerima kenyataan bahwa anak kesayangan mereka meninggal dunia dengan luka tembak di leher.
"Ketika tiba langsung ke RS Polri Kramat Jati dan barulah kemudian diberitau bahwa anak kami meninggal dunia," tutur Y Pandi.
Pihak keluarga juga langsung diberi tahu terkait peristiwa penembakan tersebut.
Selasa (25/7/2023), jenazah Bripda Ignatius selesai diautopsi.
Setelah itu, jenazah pun diterbangkan ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Jenazah tiba di rumah duka, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalbar, Selasa sore.
Esok harinya, Rabu (26/7/2023), jenazah Bripda Ignatius dimakamkan secara kedinasan di pemakaman Yayasan Mawar di Melawi.