Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius: Mabes Polri Sebut Sakit Keras, tapi Sempat Video Call Keluarga

Kejanggalan terkait tewasnya Bripda Ignatius terlihat lantaran Mabes Polri sebut korban tengah sakit keras tetapi sempat video call dengan keluarga.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius: Mabes Polri Sebut Sakit Keras, tapi Sempat Video Call Keluarga
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Inosensia ibunda Bripda Ignatius memegang foto mendiang anaknya yang tewas diduga tertembak seniornya sesama polisi. Kejanggalan terkait tewasnya Bripda Ignatius terlihat lantaran Mabes Polri sebut korban tengah sakit keras tetapi sempat video call dengan keluarga. 

Kejanggalan semakin tampak ketika sehari sebelum dinyatakan tewas, Sabtu (22/7/2023), Bripda Ignatius sempat melakukan panggilan video atau video call kepada keluarga dan kekasihnya.

Bahkan, panggilan tersebut dilakukan hingga Minggu (23/7/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB atau sekitar 45 menit sebelum peristiwa tertembaknya Bripda Ignatius terjadi.

"Kami ada komunikasi jam 8 (malam). Kami masih video call. Sampai kepada kakaknya juga, pacarnya juga. Kami sampai jam 1. Ceweknya di Pontianak," ungkap Pandi, Kamis (27/7/2023) dikutip dari Tribun Pontianak.

Kronologi versi Densus 88 Antiteror

Sebelumnya, Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Kombes Aswin Siregar, mengungkapkan kronologi awal sebelum tewasnya Bripda Ignatius.

Peristiwa berawal ketika Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mengajak berkunjung dan bertemu di salah satu flat atau kamar di Rusun Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (22/7/2023) pukul 22.35 WIB.

Baca juga: Keluarga Sebut Bripda Ignatius Sempat Cekcok Sebelum Tewas Tertembak, Densus 88 Beri Penjelasan

Lalu, pada pukul 01.38 WIB, mereka berkumpul di kamar flat dengan Bripda Ignatius dengan Bripka IMS dan Bripka IG.

Berita Rekomendasi

Kemudian, pada pukul 01.42 WIB, Bripka IMS mengeluarkan senjata api dalam tas untuk diperlihatkan kepada Bripda Ignatius.

Namun, tiba-tiba senjata meletus mengenai leher Bripda Ignatius.

Aswin mengatakan insiden yang terjadi lantaran kelalaian dari rekan Bripda Ignatius dalam menggunakan senpi.

"Peristiwanya adalah kelalaian, pada saat mengeluarkan senjata dari tas, sehingga senjata meletus dan mengenai anggota lain di depannya," tuturnya dikutip dari Warta Kota.

Baca juga: Tim Hukum Hotman Paris Temui Keluarga Bripda Ignatius, Bantu Usut Kasus Kematian Anggota Densus 88

Kini, dijelaskan Aswin, kasus tewasnya Bripda Ignatius akibat kelalaian seniornya tersebut sedang ditangani oleh tim gabungan Densus 88 dan Polres Bogor.

"Nanti penyidik Polres dan Densus akan mengupdate perkembangannya," kata dia.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Warta Kota/Ramadhan L Q)(Tribun Pontianak/Agus Pujianto)

Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas