Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius: Mabes Polri Sebut Sakit Keras, tapi Sempat Video Call Keluarga

Kejanggalan terkait tewasnya Bripda Ignatius terlihat lantaran Mabes Polri sebut korban tengah sakit keras tetapi sempat video call dengan keluarga.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius: Mabes Polri Sebut Sakit Keras, tapi Sempat Video Call Keluarga
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Inosensia ibunda Bripda Ignatius memegang foto mendiang anaknya yang tewas diduga tertembak seniornya sesama polisi. Kejanggalan terkait tewasnya Bripda Ignatius terlihat lantaran Mabes Polri sebut korban tengah sakit keras tetapi sempat video call dengan keluarga. 

TRIBUNNEWS.COM - Tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage masih menimbulkan tanda tanya lantaran ada perbedaan keterangan antara pihak keluarga dan Mabes Polri.

Sebelumnya, ayah Bripda Ignatius, Y Pandi, mengungkapkan pihaknya diberi informasi oleh Mabes Polri melalui Polres Melawi dan Polda Kalbar, penyebab tewasnya sang anak lantaran sakit keras.

Pandi mengaku dirinya diberitahu melalui sambungan telepon dan diminta oleh Polres Melawi dan Polda Kalbar terbang ke Jakarta untuk menemui Bripda Ignatius yang saat itu disebut masih dirawat di ruang ICU RS Polri Kramat Jati.

"Kemudian dari Polres Melawi telepon kami juga. Karena pas yang menghubungi kami itu, kenal dan kawan, jadi pikiran kami sebagai orang tuanya kalau tidak percaya salah kita, ya kan."

"Menanyakan juga hal yang sama, 'Apakah ini betul orang tuanya Rico?' (Panji menjawab) 'Betul, ada apa ya?' (Polres Melawi) 'Kami dapat pesan dan berita dari Mabes supaya bapak ini turun ke Jakarta, anak bapak sakit keras kondisinya sekarang dan ada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta," tuturnya, dikutip dari YouTube Tribun Pontianak, Jumat (28/7/2023).

Pandi juga mengatakan biaya akomodasi dirinya dan keluarga untuk terbang ke Jakarta ditanggung oleh Polda Kalbar.

Baca juga: Ayah Bripda Ignatius Cerita Dugaan Pemicu Anaknya Tewas, Bermula Didatangi 3 Senior Mabuk

Sesampainya di Jakarta, Pandi dan keluarga pun akhirnya bertemu pihak Mabes Polri yang diwakili kesatuan tempat anaknya bertugas, yaitu Densus 88 Antiteror.

Berita Rekomendasi

Lalu, Pandi meminta izin kepada pihak Densus 88 Antiteror untuk merekam seluruh pembicaraan selama pertemuan berlangsung.

Densus 88 Antiteror pun memperbolehkan perekaman dilakukan.

Namun, nyatanya Densus 88 Antiteror justru menjelaskan, tewasnya Bripda Ignatius bukanlah karena sakit keras, tetapi tertembak oleh rekannya.

"Tidak sengaja mengambil senpi yang ada di tas, senior tadi mengambil senpi dari tasnya, tidak sengaja senpi ini meledak dan mengenai korban."

"Tepatnya dari batang leher ini tembus ke bawah telinga kanan," ujar Pandi.

Setelah peristiwa tersebut, Pandi mengungkapkan Bripda Ignatius langsung tewas di tempat kejadian.

Sehari Sebelum Tewas, Lakukan Video Call ke Keluarga dan Pacar

(Kiri) Foto mendiang Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dan (Kanan) Y. Pandi, ayah Bripda ignatius bercerita tentang mendiang anaknya.
(Kiri) Foto mendiang Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dan (Kanan) Y. Pandi, ayah Bripda ignatius bercerita tentang mendiang anaknya. (Kolase Tribunnews.com: TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas