Hadapi El Nino, BNPB Minta Pemda Pastikan Ketersediaan Air di Wilayah Rentan Kekeringan
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan beberapa daerah diprediksi akan mengalami kekeringan akibat El Nino.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah di Indonesia bakal menghadapi fenomena El Nino yang menyebabkan curah hujan lebih rendah dari kondisi normal.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan beberapa daerah diprediksi akan mengalami kekeringan akibat El Nino.
Ia mengimbau agar Pemerintah Daerah menyiapkan ketersediaan air di wilayah yang rentan mengalami kekeringan.
"Jadi kami semua memberikan imbauan kepada daerah-daerah untuk memastikan ketersediaan air di wilayah wilayah khususnya di daerah-daerah yang biasanya timbul kekeringan," ujar Suharyanto dalam webinar FMB9: Waspadai Dampak El Nino, Senin (31/7/2023).
Suharyanto mengungkapkan wilayah Pulau Jawa diprediksi akan mengalami kekeringan.
Puncak El Nino, kata Suharyanto, diprediksi akan terjadi pada bulan Oktober dan September.
Baca juga: Dampak El Nino, 63 Persen Wilayah Indonesia Telah Masuki Musim Kemarau
Pemerintah, menurut Suharyanto, telah melakukan langkah mitigasi untuk memastikan ketersediaan air.
"Caranya adalah mumpung sekarang ini masih bisa mendatangkan hujan, maka BNPB bekerjasama dengan BMKG dengan BRIN, dengan BRGM," kata Suharyanto.
"Kami bekerjasama menggelar operasi TMC atau teknologi modifikasi cuaca yaitu mendatangkan hujan untuk mengisi danau-danau, embung-embung, sungai-sungai, sumur," tambah Suharyanto.
Baca juga: Antisipasi El Nino, Pemerintah Kucurkan Rp 8 T Untuk Bansos Sembako
Selain itu, BRGM juga bekerja sama dengan BNPB membuat sumur bor baru di wilayah rentan kekeringan.
"Sehingga apabila nanti memang betul kekeringan ini datang dengan lebih besar begitu, lebih dahsyat begitu, ini airnya bisa digunakan untuk masyarakat di daerah yang mengalami kekeringan," pungkas Suharyanto.