Bantah Tak Kerjakan Sodetan Ciliwung Semasa Jadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Ungkap Fakta Ini
Anies mengklaim justru di masa kepemimpinannya, proyek Sodetan Ciliwung yang terhenti bisa mulai berjalan meski tidak selesai hingga 100 persen.
Penulis: Daryono
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Anies lalu datang ke kampung Bidara China meski sebelumnya sempat dilarang oleh sejumlah pihak karena selama ini warga selalu marah dan menolak pejabat Pemprov DKI Jakarta yang datang.
"Pada waktu itu semua bilang 'jangan pak, datang ke sana, warga itu semua marah ke Pemprov'. Nggak saya mau datang ketemu. Jam 10 malam, hanya berdua, saya dengan satu orang staf. Ketemu dengan seluruh warga di sana," ujar Anies.
Setelah dirinya datang, Anies mengatakan akhirnya diterima warga dan warga mau diajak diskusi. Hingga akhirnya proses pembebasan lahan bisa dilakukan.
"Itu terjadi bang dan saya bicara dengan warga. Saya mendatangi warga. Sebelumnya, kalau lurah datang, camat datang, disambut pakai parang bang. Boleh dicek itu. Dan ketika saya datang, mereka nggak sambut dengan parang. Mereka terima Gubernur mau datang. Ketemu. Proses mulai berjalan. Dari situ baru kemudian pembangunan mulai bisa berjalan," beber Anies.
Anies melanjutkan, proyek Sodetan Ciliwung itu terus berjalan hingga masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir pada Oktober 2022.
Saat itu, Sodetan Ciliwung sudah selesai 50 persen.
Baca juga: Jokowi Klaim Sodetan Ciliwung Bisa Bereskan 62 Persen Masalah Banjir Jakarta
Anies menyatakan apabila pemerintahannya tidak melakukan apa-apa maka tidak mungkin proyek Sodetan Ciliwung berjalan hingga 50 persen.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menyebut proyek Sodetan Ciliwung bukanlah proyek yang bisa mendadak selesai layaknya Bandung Bondowoso.
"Ketika saya selesai bertugas di bulan Oktober 2022, Sodetan Ciliwung sudah selesai 50 persen. Itu fakta. Nggak mungkin Sodetan Ciliwung selesai 50 persen kalau nggak ada pembebasan lahan. Nggak ada proses bicara dengan warga. Tidak ada proses pengukuran."
"Itu semua dikerjakan. Lha ini kan semua jenis pekerjaan sunyi. Pekerjaan yang rame itu kan peresmian. Ini pekerjaan-pekerjaan yang tak terlihat, itu dikerjakan. Nggak bisa mendadak, setelah saya selessai, dalam dua bulan jadi. Sim salabim. Itu Bandung Bondowoso yang bisa begitu," jelas Anies.
(Tribunnews.com/Daryono)