Kondisi Terkini Remaja Terjerat Kabel Optik hingga Tak Bisa Bicara, Makan Lewat Selang di Hidung
Fatih mau tidak mau harus melihat anaknya tak bisa bicara dan tak bisa makan dengan nyaman, minta provider pemilik kabel tanggung jawab
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
Fatih berharap permasalahan ini cepat selesai dan pihak provider pemilik kabel optik tersebut dapat bertanggung jawab.
"Saya ingin sekali bisa menyelesaikan ini dengan kekeluargaan, ini harapan saya dari awal dari 2 bulanan yang lalu."
"Saya berharap bisa bertemu dengan manajemen yang memang bisa memutuskan, bukan bertemu dengan staff, bukan juga bertemu dengan pihak pengacara daripada provider tersebut," jelas Fatih.
Baca juga: Kronologi Mahasiswa Terjerat Kabel Optik di Jaksel, Kini Tak Bisa Bicara dan Kesulitan Bernapas
Dijelaskan Fatih, dirinya masih ingin duduk bersama dengan pihak pemilik kabel optik secara baik-baik.
Namun, lambat laun pihak yang harus bertanggung jawab tak mengindahkannya.
Fatih yang didampingi oleh kuasa hukum anaknya yakni Tegar Putuhena pun mendatangi Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi.
"Jadi kami datang ke sini kami akan konsultasi dulu. Karena terus terang masalah, ini masalah yang kami sendiri yang tidak harapkan. Jadi kami mau konsultasi dulu untuk mendapatkan pencerahan sebelum kami akan menindaklanjuti berikutnya," ujar Fatih kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).
Tegar juga tidak menampik bakal melaporkan pihak provider pemilik perusahaan Bali Tower Tbk itu ke Polda Metro Jaya.
Dirinya menilai perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia itu bertanggungjawab atas peristiw
"Tujuannya tentu untuk membuat laporan polisi. Ada dugaan kelalaian dalam hal ini, sehingga menyebabkan luka berat," jelas Tegar.
Baca juga: Pelaku Pencurian Kabel Listrik Berhasil Diringkus, 3 Eksekutor dan 1 Penadah Pakai Baju Tahanan
Lebih lanjut, Tegar mendesak agar PT Bali Tower Tbk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Pihaknya tak ingin kejadian ini terulang yang memakan korban lainnya lagi.
"Pertama akui kalau itu kesalahan dari Bali Tower secara terbuka."
"Kedua dia minta maaf secara terbuka supaya tidak ada Sultan-Sultan lain, karena pengendara sepeda motor di Jakarta banyak, maka akan terjadi lagi terjadi lagi," kata Tegar.