UKI Pecahkan Rekor Dunia, Berhasil Gelar Orasi Ilmiah Nonstop 70 Pakar
Dhaniswara menjelaskan, orasi ilmiah 70 pakar UKI dari multidisiplin ini secara garis besar bertema mendukung Indonesia Emas 2045.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Kristen Indonesia (UKI) memecahkan rekor dunia dengan melakukan orasi ilmiah nonstop 70 pakar. Hal ini dilakukan UKI dalam rangka merayakan dies natalis ke-70 tahun.
Rektor UKI Dr. Dhaniswara K Harjono, S.H., M.H., MBA mengatakan, dalam kegiatan ini dikerahkan 70 pakar minimal gelar doktor dari multidisiplin dari Universitas Kristen Indonesia. Di mana 11 di antaranya bergelar profesor.
Dan ini merupakan orasi ilmiah pertama yang dilakukan di lingkungan universitas dan ini dilakukan oleh UKI sebagai pionir
Adapun Dhaniswara menjelaskan, orasi ilmiah 70 pakar UKI dari multidisiplin ini secara garis besar bertema mendukung Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Dies Natalis ke-70 UKI, Ahmad Basarah Sampaikan Orasi Pancasila Mahakarya Pendiri Bangsa
"Yang utama adalah bahwa kita men-support sepenuhnya agar Indonesia Emas di 2045 betul-betul menjadi kenyataan. Dan untuk itu kita memilih 70 pamar sesuai dengan usia UKI yang 70 tahun," kata Dhaniswara, dalam konferensi pers di Auditorium Kampus UKI, Jakarta Timur, Kamis (3/8/2023).
"Kita memberikan sumbangsih kita, kita lakukan penelitian, kemudian kita paparkan, kita sampaikan dalam bentuk orasi ilmiah," sambungnya.
Dhaniswara berharap, orasi ilmiah 70 pakar ini dapat bermanfaat dalam mewujudkan target Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Semoga ini semua bermanfaat, karena begitu kita sampaikan sebagai orasi ilmiah, artinya ini sudah kita persembahkan kepada bangsa dan negara, hasil penelitian kita. Tentunya sesuai bidang kita masing-masing," ucapnya.
Lebih lanjut, menurutnya, Indonesia Emas 2045 harus didukung agar generasi muda dapat menikmati menjadi masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
"Jadi kalau ditanya benang merahnya, tentunya adalah kita ingin menyukseskan Indonesia Emas 2045. Karena di situ bayangan kita, walaupun bukan untuk kita, pasti untuk generasi yang lebih muda. Supaya mereka benar-benar menikmati menjadi masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Apalagi dikatakan target kekuatan ekonomi 5 besar di dunia. Enggak ada yang enggak mungkin, tapi memang pekerjaan rumah yang harus dikerjakan banyak sekali," ungkap Rektor UKI itu.
Sementara itu, Andre Purwandono selaku Senior Customer Relation Manager museum rekor dunia Indonesia (MURI) mengatakan, UKI telah berhasil mencatatkan orasi ilmiah nonstop selama 29 jam 17 menit.
Baca juga: Gelar Seminar Nasional 2023, UKI Berharap Nilai Pancasila Bisa Diwujudkan Lewat Kehidupan Masyarakat
"Jadi UKI telah berhasil mencatatkan salah satu kategorinya, yaitu yang sifatnya superlatif, yaitu dengan adanya orasi ilmiah nonstop terlama, yang tadi sudah kami verifikasi tercatat selama 29 jam 17 menit," kata Andre, dalam konferensi pers, Kamis ini.
"Dan ini merupakan orasi ilmiah pertama yang dilakukan di lingkungan universitas dan ini dilakukan oleh UKI sebagai pionir," tuturnya.