Dua Dasawarsa JSIT Indonesia Targetkan Tumbuh untuk Indonesia Tangguh, Berkolaborasi Berbagai Elemen
Fahmi menegaskan JSIT Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan di negeri ini.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Fahmi Zulkarnain mengatakan, 20 tahun keberadaan JSIT Indonesia bisa terus tumbuh untuk membuat bangsa Indonesia menjadi tangguh.
Hal tersebut disampaikan dalam puncak Milad ke-20 JSIT Indonesia yang digelar di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Fahmi menegaskan JSIT Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan di negeri ini. Meski bukan negara Islam, tapi Indonesia dihuni oleh mayoritas muslim mulai dari Aceh hingga Papua.
"InsyaAllah dengan pendidikan yang akan dikembangkan oleh sekolah Islam terpadu pada saatnya nanti, kita bisa membayangkan para alumni sekolah Islam terpadu nantinya bisa menjadi pemimpin di negeri ini," katanya dikutip Rabu (9/8/2023).
Untuk membangun Indonesia tangguh, imbuh Fahmi, tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua pihak.
Dibutuhkan adanya saling mendukung satu sama lain oleh berbagai elemen bangsa.
"Kita harus berkolaborasi, harus bersinergi, harus bermitra. Dan kami terus bermitra dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, untuk terus memberdayakan potensi masyarakat, umat dan bangsa pada akhirnya," ujar Fahmi.
JSIT Indonesia, imbuh Fahmi, berharap pada tahun 2045 bisa menyumbangkan generasi yang unggul, generasi tangguh yang akan memimpin Indonesia secara terencana dengan program pemberdayaan yang dilakukan.
"Kita berharap dengan apa yang dilakukan hari ini akan menjadi bekal, akan menjadi pegangan bagi generasi penerus untuk melakukan peran-perannya di masa mendatang, khususnya bagi para guru yang sangat berperan bagi terwujudnya Indonesia tangguh di masa yang akan datang," ujar Fahmi.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Milad ke-20 JSIT Indonesia, Suhartono menambahkan bahwa rangkaian milad JSIT Indonesia sudah dilaksanakan pada 22 Mei lalu dengan mengadakan berbagai kegiatan.
"Kegiatan yang diselenggarakan diantaranya workshop inklusi yang menghadirkan rekan-rekan dari lembaga pentaksiran Malaysia. Dilanjutkan kunjungan kepada Kepala Badan Standar Kurikulum dan Assessmen Pendidikan Bapak Anindito di kantor Kemendikbudristek. Dilanjutkan dengan 13 rangkaian kegiatan lainnya," ucap Suhartono.
Adapun 13 rangkaian kegiatan Milad ke-20 JSIT antara lain Penyusunan Buku Bunga Rampai 20 tahun JSIT Indonesia, Pemilihan 20 lagu baru JSIT, Webinar berbagi 20 Praktik Baik Sekolah Islam Terpadu dengan 2635 peserta, Launching 20 buku inspiratif karya siswa/guru, Film dokumenter 20 tahun JSIT Indonesia berkarya untuk bangsa.
Dalam penghargaan 7 guru berdedikasi di daerah 3T terdapat 4 guru eksternal atau dari luar anggota JSIT yakni Pak Ferdi dari Nias Sumatera Utara, Dolly dari Kab Kupang NTT, Zulkarnain dari Lombok Utara dan Meilisa dari Perbatasan Jayapura dengan Papua Nugini. Bahkan 3 guru tersebut berasal dari nonmuslim.