Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPP Sentil Arsul Sani Tak Pernah Hadir di Rapat DPP: 'Segera Tabayun'

Donnie mengatakan pernyataan Arsul telah melampaui kewenangannya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in PPP Sentil Arsul Sani Tak Pernah Hadir di Rapat DPP: 'Segera Tabayun'
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Waketum PPP) Arsul Sani saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Donnie Tokan meminta Wakil Ketua Umum Arsul Sani untuk segera tabayun.

Hal itu terkait pernyataan Arsul yang menyebut di internal PPP sudah berkembang wacana sikap politik selanjutnya bila Sandiaga Uno tak dipilih menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

Donnie mengatakan pernyataan Arsul telah melampaui kewenangannya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP.

"Beliau adalah pakarnya hukum kok bisa bicara sudah melampaui kewenangannya melebihi AD/ART. Seharusnya beliau tawadhu. Atau karena memang beliau tidak mengikuti perkembangan yang ada di internal partai?" kata Donnie dalam keterangannya, Selasa (8/8/2023).

Menurut Donnie, selama ini Arsul memang tidak pernah hadir dalam rapat pengurus harian DPP PPP.

Baca juga: PPP Respons Waketum Arsul Sani Soal Sandiaga Uno Gagal Jadi Cawapres Ganjar

"Memang selama ini beliau tidak pernah hadir dalam rapat pengurus harian DPP. Sebaiknya beliau segera tabayun," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Dia menegaskan pernyataan Arsul merupakan pendapat pribadi, bukan mewakili sikap partai.

"Sebagai Juru Bicara PPP, saya menyampaikan bahwa pernyataan Mas Arsul Sani hari ini merupakan pendapat pribadi dan bukan pernyataan resmi partai," tegas Donnie.

Donnie menyebut pihaknya sangat menyayangkan pernyataan Arsul yang telah diberikan kepercayaan sebagai Wakil Ketua Umum PPP sekaligus Wakil Ketua MPR RI.

"Kedua jabatan itu adalah penghargaan partai kepada beliau dan seharusnya memahami betul mekanisme yang ada di tubuh PPP," ujar Donnie.

Dia menjelaskan sejauh ini PPP tetap konsisten mendukung Ganjar sebagai capres berdasarkan hasil Rapimnas dan Sandiaga Uno sebagai cawapres.

Donnie menambahkan bahwa PPP telah memberikan kepercayaan penuh terhadap Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono untuk berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ketum dan Pak Sandi beberapa kali juga telah memberikan statement bahwa kita serahkan sepenuhnya kepada pemangku kepentingan untuk memutuskannya. PPP akan sami’na wa atho’na," imbuhnya.

Sebelumnya, Arsul mengakui mulai adanya pembicaraan di internal yang khawatir jika Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Menurutnya, kekhawatiran Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres Ganjar mulai berkembang di internal PPP.

Baca juga: Sandiaga Uno Tak Kunjung Dipilih Jadi Cawapres Ganjar, PPP Mulai Pertimbangkan Cabut dari Koalisi?

"Itu justru sedang berkembang sekarang ini di internal itu diskursus, kalau ternyata Pak Sandi Uno itu tidak dipilih sebagai cawapres, lalu bagaimana sikap PPP itu? Gitu lho. Itu memang berkembang sekarang. Saya harus akui itu berkembang," kata Arsul di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Arsul menjelaskan bahwa kader PPP tidak hanya banyak yang mendukung Ganjar, tetapi juga ke Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

"Kenapa kok itu berkembang? Karena kan teman-teman media juga tahu, bahwa di PPP itu jujur saja, yang mendukung Mas Ganjar banyak, yang mendukung Mas Anies juga lumayan banyak, yang mendukung Pak Prabowo juga lumayan banyak," jelasnya.

"Ini partai walaupun kecil tapi itu tadi, ini kan berbeda, tidak bisa partai ini dikomando misal 'Eh kau harus tegak lurus enggak boleh tengok kanan tengok kiri'. Enggak bisa kalau di PPP. Itu mau dibilang kelemahan ya boleh saja kelemahan," sambungnya.

Dia menambahkan bahwa PPP merupakan partai publik selayaknya Partai Golkar. Karena itu, suara dari seluruh kader partai berlambang kakbah itu memiliki suara yang sama.

"Maka berkembang juga, antara lain yang sedang berkemuka adalah itu. Kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres itu, harus bagaimana PPP? Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu, kan masih berkembang gitu lho," jelasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas