Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Contoh Teks Khutbah Jumat, 11 Agustus 2023: Mensyukuri Kemerdekaan

Simak contoh teks khutbah Jumat berjudul 'Mensyukuri Kemerdekaan'. Cocok dibawakan saat minggu kedua Agustus.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
zoom-in Contoh Teks Khutbah Jumat, 11 Agustus 2023: Mensyukuri Kemerdekaan
Freepik
Ilustrasi khutbah - Contoh teks khutbah Jumat berjudul 'Mensyukuri Kemerdekaan'. Berisi materi yang cocok dibawakan saat minggu kedua Agustus. 

Pertama, sebagai negara yang tanahnya subur, kita sebagai warga negara wajib hukumnya menjaga dan melestarikan alam Indonesia agar kesuburan itu tidak punah dan tetap bisa dinikmati oleh anak cucu kita. Syukur atas karunia ini dapat kita laksanakan dengan cara menjaga bumi kita dari pencemaran lingkungan
dan polusi, melestarikan lingkungan dan melakukan penghijauan dari mulai skala terkecil di sekitar rumah kita hingga skala yang besar dengan melakukan penghijaun terhadap lahan-lahan ataupun hutan-hutan yang gundul. Tentang penghijauan ini, Rasulullah saw. Telah bersabda:

“Tidaklah seorang muslim menanam tumbuh-tumbuhan kemudian dimakan orang lain, hewan buas atau burung kecuali hal itu menjadi sedekah baginya hingga hari kiamat.” (H.R. Bukhari).

Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Bulan Muharram dan Anjuran Puasa Asyura

Berkaitan dengan hadits ini, Imam al-Nawawi (w. 676 H.) mempunyai komentar yang menarik. Menurutnya, hadits ini menunjukkan tentang keutamaan menanam ataupun melakukan penghijaun. Kemudian pahala yang diberikan kepada orang-orang yang menanam akan terus mengalir selama tanaman yang ditanam dan tunas-tunasnya itu masih tetap ada hingga hari kiamat. Selain tanah
yang subur, kita juga dianugerahi laut dengan ikan dan sumber daya yang melimpah. Sebagai bentuk syukur kita atas nikmat kemerdekaan negara kita, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk menjaga laut kita agar sumber dayanya tetap lestari dan tidak dipenuhi dengan sampah-sampah yang dapat mengancam dan memahayakan ekosistem laut, di mana hal itu pada akhirnya juga dapat membahyakan kehidupan umat manusia.

Kedua, bentuk syukur kita atas kemerdekan negara kita yang warga negaranya memeluk berbagai macam agama adalah dengan saling menghormati ajaran agama-agama tersebut, toleransi dan saling menghargai agar suasana tetap kondusif, aman dan tenteram. Diskusi-diskusi yang dibangun antarpemeluk agama
atau antarsesama pemeluk agama Islam misalnya namun berbeda mazhab dan organisasi harus didasarkan pada diskusi yang konstruktif, bertujuan untuk saling memahami, sehingga bisa saling menghargai, bukan diskusi yang ingin saling mengalahkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga saling memaki dan
mengolok-olok. Kita semua harus dapat menyadari sepenuhnya bahwa keragaman agama dan keyakinan umat manusia merupakan sunnatullah yang kita tidak bisa menolaknya, sebagaimana firman Allah Swt.:

وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ ٱلنَّاسَ أُمَّةً وَٰحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ

“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu” (Q.S. Hud: 118).

Oleh karena itu saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa dalam menjalankan keyakinan agamanya agar tercipta hubungan yang harmonis merupakan salah satu bentuk mensyukuri kemerdekan negara tercinta kita yang Bhinneka Tunggal Ika.

Berita Rekomendasi

Hadirin jamaah shalat Jum’at yang dirahmati Allah Swt,

Yang ketiga, bentuk syukur kita atas kemerdekaan negara kita adalah dengan senantiasa menanamkan rasa cinta tanah air kepada negara kita. Kita perlu menegaskan bahwa cinta tanah air merupakan salah satu bentuk implementasi keimanan kepada Allah Swt. Oleh karenanya wajib bagi seseorang yang beriman
kepada Allah Swt. untuk mencintai tanah airnya dan mengharapkan kebaikan untuk tanah airnya. Al-Qur’an telah menegaskan bahwa negara mempunyai kedudukan dan kemuliaan bagi warga negaranya. Adanya negara yang aman dan damai dapat menjamin setiap warga negaranya untuk menjalankan segala
aktifitasnya dengan bebas, khususnya dalam menjalankan ajaran agama, tanpa adanya paksaan dan rasa takut. Memusuhi sebuah negara dengan mengeluarkan penduduknya dari negara itu atau dengan membuat kekacauan dalam negara itu merupakan sebuah bentuk kejahatan yang harus diperangi. Dalam al-Qur’an Allah Swt. telah berfirman:

لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَٰتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ.إِنَّمَا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ قَٰتَلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ وَظَٰهَرُوا۟ عَلَىٰٓ إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarangmu (berteman akrab) dengan orang-orang yang memerangimu dalam urusan agama, mengusirmu dari kampung halamanmu, dan membantu (orang lain) dalam mengusirmu. Siapa yang menjadikan mereka sebagai teman akrab, mereka itulah orangorang yang zalim” (Q.S. al-Mumtahanah: 8-9).

Ketika Rasulullah saw. melakukan hijrah, keluar dari Makkah yang merupakan tanah kelahirannya menuju Madinah dalam kegelapan malam menghindari serangan kaum musyrikin, saat beliau sampai di perbatasan kota Makkah, beliau menoleh ke kota itu sambil berbicara kepada kota itu seolah ia adalah manusia yang mendengar dan berakal. Beliau bersabda:

وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ

“Demi Allah, sesungguhnya engkau (kota Makkah) adalah sebaik-baik tanah Allah, dan tanah yang paling dicintai oleh Allah. Seandainya aku tidak diusir dari tempatmu, niscaya aku tidak akan keluar (darimu)” (H.R. Al- Tirmidzi).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas