Hari Raya Kuningan Jatuh pada 12 Agustus 2023, Simak Makna Perayaannya bagi Umat Hindu
Hari Raya Kuningan diperingati pada 12 Agustus 2023, simak sejarah dan juga makna penting dari perayaan Hari Raya Kuningan menurut umat Hindu.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
Tamiang sering dimaknai sebagai simbol perlindungan diri karena bentuknya seperti perisai.
Bentuknya yang bulat dipahami juga sebagai lambang Dewata Nawa Sanga yang merupakan penguasa sembilan arah mata angin.
Selain itu ada juga sesajen yang lain, yaitu endongan yang berbentuk seperti tas dan berisi bekal.
Hal ini menjadi simbol bekal bagi para leluhur, bekal kita dalam mengarungi kehidupan ke depan, dan bekal yang lain ampuh adalah jnana atau pengetahuan.
Saat perayaan Hari Raya Kuningan, manusia diharapkan untuk selalu sadar dan bisa mawas diri sebagai wujud ketakwaannya pada Yang Maha Kuasa.
Baca juga: Rangkaian Prosesi Hari Raya Kuningan, Didahului dengan Perayaan Galungan
Sebelum perayaan Hari Raya Kuningan, umat Hindu juga melaksanakan Hari Raya Galungan terlebih dahulu.
Hari Raya Galungan dilaksanakan 10 hari sebelum Hari Raya Kuningan.
Sehingga Hari Raya Kuningan merupakan satu rangkaian dengan Hari Raya Galungan sebagai bentuk kemenangan dharma melawan adharma yang pemujaannya ditujukan kepada para Dewa dan Pitara untuk turun melaksanakan penyucian serta mukti.
Upacara ini disyaratkan dilaksanakan pada pagi hari.
Pelaksanaan upacara tidak boleh dilaksanakan jika matahari sudah condong ke barat.
Hal ini dipercaya sebagai waktu Ida Sanghyang Widhi Wasa memberkahi dunia.
Baca juga: Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dengan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia
Sejak pukul 00.00 - 12.00, Ida Sanghyang Widhi Wasa memberikan manusia berkah yang luar biasa.
Jika sudah lewat waktu itu, maka energi alam juga akan menurun.
Kata Kuningan memiliki makna “kauningan” yang berarti mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari mara bahaya.
Makna dari Kuningan yaitu berarti mengadakan janji/pemberitahuan/nguningang baik kepada diri sendiri maupun kepada Ida Sanghyang Parama Kawi.
Adapun filosofi, simbol dan makna dalam upacara Hari Raya Kuningan yakni sebagai simbol perlindungan diri.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)