Presiden Sebut Pindah Ibu Kota Solusi Polusi Udara, IDI: Polusi Bukan Hanya di Jakarta
Terkait hal ini, Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof DR Dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) pun beri tanggapan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu solusi pengurangan beban polusi terhadap DKI Jakarta.
Terkait hal ini, Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof DR Dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) pun beri tanggapan.
Menurutnya, pemindahan ibu kota negara ke IKN hanya menyelesaikan kasus polusi di Jakarta saja.
Padahal, ada kota-kota lain yang turut terdampak polusi udara.
"Polusi bukan hanya di Jakarta. Ada Surabaya, Palembang, Medan, dan di Bandung," ungkapnya pada media briefing virtual, Kamis (10/8/2023).
Menurutnya, penyelesaian polusi harus dipikirkan secara keseluruhan atau holistik.
"Artinya pencegahan pemindahan ibu kota hanya menyelesaikan masalah di Jakarta. Perlu dipikirkan holistik dari sisi mengurangi polusi," paparnya lagi.
Selain itu, menurut dr Agus penyelesaian polusi harus dari sisi keilmuan.
Dari sisi konsep pencegahan dan dampak kesehatan, setidaknya ada tiga ruang pencengahan yaitu skunder, premier dan tersier.
Primer mencegah orang tidak sakit, skunder adalah deteksi dini.
Lalu tersier, bagaimana mencegah orang-orang ini tidak tambah parah.
"Salah satu upaya tiga ini kalau dalam konsep ilmu kesehatan lingkungan, salah satunya orang berisiko dan sakit di mutasi," kata dr Agus lagi.
Orang-orang yang berisiko dipindahkan ke tempat lebih sehat supaya tidak tambah parah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.