Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wasekjen Demokrat Sebut Yenny Wahid Bagus, Tapi Nggak Cocok di Koalisi Perubahan

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengungkapkan bahwa Yenny Wahid bagus.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wasekjen Demokrat Sebut Yenny Wahid Bagus, Tapi Nggak Cocok di Koalisi Perubahan
Kolase Tribunnews
Wasekjen Demokrat Sebut Yenny Wahid Bagus, Tapi Nggak Cocok di Koalisi Perubahan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengungkapkan bahwa Yenny Wahid bagus.

Meski begitu ia menyebutkan Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu tidak cocok atau pas menjadi cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yg melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi wapres di Koalisi Perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain," kata Jansen dalam cuitannya di Twitter dikutip Jumat (11/8/2023).

Ia melanjutkan karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yang ingin diubah. Dan idealnya cawapres perubahan ini memang yang selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu.

"Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Dimana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya," sambungnya.

Wasekjen Partai Demokrat itu melanjutkan tentu mereka akan bingung jika koalisi yang katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan. Apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini.

"Tentu jikapun saya misalnya jadi pak Jokowi termasuk para pendukung rezim ini, pasti akan tidak sukalah, 'Anda selama ini ikut menikmati rezim ini kok malah tiba-tiba mau mengkritiknya dan pindah ke barisan perubahan lagi,'" tegasnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengakui sudah ada calon presiden (capres) yang sudah mendekatinya agar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang.

Yenny menuturkan bahwa informasi itu bukanlah lagi hal yang rahasia lagi. Sebab, memang ada pihak yang tengah melakukan komunikasi hingga pendekatan politik kepada dirinya.

"Pasti lah, kalau namanya politik itu kan pasti komunikasi dengan semua pihak, tidak hanya satu pihak. Dan itu bukan rahasia lagi kalau ada pendekatan-pendekatan, kalau ada komunikasi-komunikasi," kata Yenny di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Namun begitu, Yenny memahami bahwa politik memang diperlukan banyak pertimbangan. Di antaranya, pertimbangan elektabilitas hingga koalisi yang bakal terbentuk.

"Tetapi kan politik di Indonesia itu tidak juga literal, ada banyak faktor yang haeus dipertimbangkan di sana. Jadi ada soal koalisi, ada soal elektabilitas dan sebagainya. Itu semua kan masih diramu semua saat ini," jelas Yenny.

Ia menuturkan bahwa politik Indonesia masih terus bergerak dinamis hingga pendaftaran capres dan cawapres pada Oktober 2024 mendatang. Dengan kata lain, semua hal masih bisa berubah-ubah hingga waktu tersebut.

"Semua orang masih berkomunikasi, semua orang masih melakukan negosiasi. Jadi kita lihat saja nanti," tukasnya.

Yenny Wahid mengaku siap jika nantinya ditunjuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Dia mengakui memiliki kedekatan khusus dengan bakal calon presiden Anies Baswedan.

Baca juga: Respons AHY Usai Didukung Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies

Anies, kata Yenny, punya kedekatan khusus karena memiliki sejarah panjang saat masih berkiprah di dunia pendidikan. Saat itu, dirinya pernah ditawari Anies menjadi dosen di Universitas Paramadina selepas mengambil gelar master di Amerika.

"Saya itu dengan Pak Anies punya kedekatan khusus, karena Pak Anies jadi rektor saya jadi salah satu dosen. Saya pulang dari ambil Master saya di Amerika, Mas Anies tawari saya di Paramadina, beliau waktu itu jadi rektor," kata Yenny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas