Polisi: Body Checking Finalis Miss Universe Tak Dilakukan oleh Ahli Medis, Disaksikan 3 Pria
Polisi sebut body checking finalis Miss Universe Indonesia 2023 tak dilakukan oleh tenaga medis atau orang yang memiliki kapasitas.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Polisi menyebut body checking finalis Miss Universe Indonesia 2023 tak dilakukan oleh tenaga medis atau orang yang memiliki kapasitas.
Dari laporan korban, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi juga menuturkan, body checking itu dilakukan di lokasi yang terbuka.
Korban, kata Hengki, dipaksa untuk melepas baju dan kemudian difoto.
"Tempatnya juga sedikit terbuka, kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya kemudian difoto dan sebagainya."
"Bukan oleh ahli medis, melainkan orang-orang yang tidak berkapasitas," kata Hengki, Jumat (11/8/2023) dikutip dari youTube KompasTV.
Baca juga: Imbas Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia, Rio Motret Khawatir Tak Ada Lagi yang Minat Ikut
Selain itu, Hengki juga mengatakan, proses body checking juga disaksikan oleh tiga orang pria dan saksi lainnya yang ada di lokasi.
"Menurut keterangan pelapor di sana ada 3 orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita sekitar beberapa saksi yang lain," katanya.
Body Checking di Ballroom Hotel
Sebelumnya, Kuasa hukum korban PKN, Melissa Anggraini mengatakan, body checking para kontestan tidak ada di dalam standar operasional atau aturan Miss Universe.
Berdasarkan pengakuan korban, kata Melissa, proses body checking ini dilakukan di sebuah ballroom hotel.
Ruangan yang digunakan tersebut, kata Mellisa, tak privat bahkan ada lawan jenis dalam pengecekan itu.
Padahal menurutnya sudah seharusnya proses body checking dilakukan oleh pihak yang memiliki kapasitas dan di ruang yang privat dan tentunya tak ada lawan jenis.
"Di mana dia diminta untuk melepaskan busana di tempat yang sangat tidak proper tidak ada privasi sama sekali," ujar Melissa, Selasa (8/8/2023).
"Body checking harus dilakukan oleh pihak yang memiliki kapasitas, di ruangan yang privat, dan dicek oleh jenis kelamin yang sama," lanjutnya.
Melissa mengatakan, ada kekhawatiran korban bahwa foto-foto peserta Miss Universe Indonesia itu tersebar ke publik.