Mengenal Lambang Pramuka dan Maknanya, Dalam Rangka Hari Pramuka ke-62 Tahun 2023
Mengenal lambang pramuka dan maknanya dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-62 Tahun 2023, yang di peringati setiap tanggal 14 Agustus.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Daryono
- Makna Keenam Lambang Pramuka
Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri.
Serta kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kepada umat manusia.
Sejarah Pramuka di Indonesia
Organisasi Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912.
Kemudian pada 1916 berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP).
Mengutip laman Kemdikbud.go.id, pada tahun yang sama, Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Satya Darma Pramuka atau Hymne Pramuka, Lengkap dengan Maknanya
Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis pada saat itu diantaranya Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), National Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS) dan dan penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie) pada 1926.
Organisasi tersebut dibuat sebagai peleburan dua organisasi kepanduan yakni Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Melihat semakin banyaknya organisasi pramuka milik Indonesia, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder.
Oleh karena itu, KH Agus Salim memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.
Pada 23 Mei 1928, muncul Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang anggotanya terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, PPS.
Setelah kemerdekaan, lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.