Fakta Pegawai PT KAI Terduga Teroris, Disebut Niat Serang Mako Brimob, Kuasai Senjata Api Rakitan
Berikut ini fakta-fakta terduga teroris di Bekasi yang merupakan pegawai PT KAI yang ditangkap Densus 88, berbaiat ke ISIS.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta-fakta penangkapan pegawai PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), DE (28) alias Danan alias Abu Mibras.
DE ditangkap pada Senin, 14 Agustus 2023 di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, pukul 13.17 WIB.
Densus 88 menemukan sejumlah senjata api serta amunisi dari kediaman tersangka teroris ini di Bekasi.
PT KAI pun telah memberikan statement terkait penangkapan oknum pegawainya tersebut.
PT KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.
Lantas berikut fakta-faktanya:
1. Ditemukan sejumlah senjata

Baca juga: 18 Senjata Api hingga Bendera ISIS Ditemukan di Rumah Pegawai BUMN Terduga Teroris
Diketahui, saat rumah DE digeledah, tim Densus 88 menemukan sejumlah senjata.
Juru bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, mengatakan DE ditangkap karena memiliki belasan pucuk senjata beserta amunisi.
Setidaknya, DE memiliki 18 senjata api.
"Masih dihitung, 18 (buah), itu masih campuran ada yang air gun, yang dimodifikasi jadi senpi, ada juga pabrikan juga ada," imbuh Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, saat meninjau langsung ke lokasi, Senin (14/8/2023) malam.
Meski begitu, Karyoto belum bisa berkata banyak terkait dari mana DE mendapatkan belasan senjata api tersebut.
2. Diduga Terafiliasi dengan ISIS
Densus 88 juga menemukan puluhan barang bukti lainnya, yang memperkuat dugaan DE terlibat terorisme.
DE diduga terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
DE disebut-sebut aktif sebagai pendukung ISIS, hal itu tampak dari unggahannya di akun media sosialnya.
"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial," kata Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, kepada wartawan, Senin (14/8/2023).
Irjen Karyoto juga menambahkan, dalam penangkapan terhadap DE, tim juga menemukan bendera ISIS.
3. Sosok DE

Tersangka DE adalah alumni SMK 7 Bale Endah, Bandung (2012).
Oleh keluarga dan orang terdekatnya, DE dikenal memiliki tafsir agama berbeda hingga membuatnya ingin mati syahid dengan berniat berangkat ke Suriah atau menyerbu Markas Brimob.
DE memiliki peran dalam kelompoknya, berikut rincian tugasnya:
- Berperan sebagai penyebar propaganda di sosial media terkait pandangannya, termasuk melakukan jihad.
"Menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ujar Brigjen Ahmad Ramadhan Ramadhan dalam keterangannya, Senin.
- DE memposting poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin ISIS, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
- DE melakukan penggalang dana untuk kegiatan terorisme.
Hingga saat ini aliran dana tersebut masih diselidiki, dan menyasar ke siapa.
- DE berperan sebagai admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
- DE menguasai senjata api rakitan.
Bahkan, DE lewat unggahan sosial medianya, ia memposting uji coba senjata rakitan pistol di sebuah perkebunan.
Dalam foto-foto yang tersebar, senjata api yang diamankan berupa pistol dan laras panjang.
Disebutkan juga DE dilaporkan berniat akan menyerang Mako Brimob.
4. Rumah Orang Tua DE Ikut Digeledah
Selain rumah yang ditinggali DE, rumah orang tuanya juga digeledah oleh Tim Densus 88, pada Senin (14/8/2023).
Hal itu diungkap oleh Ketua RT 02/20, Blok M, Komplek Bumi Sari Indah, Manggahang, Baleendah, Idris.
Adanya hal tersebut, Idris pun tak kaget apabila DE kini telah menjadi tersangka.
Menurut Idris, adanya penangkapan DE hingga penggeledahan rumah orang tuanya, tentu mengagetkan bagi warga sekitar.
"Namun, untuk pengurus RW atau RW, ada rasa kaget terkait ini, tapi tak terlalu kaget," kata Idris, saat ditemui di rumahnya, yang tak jauh dari rumah orang tua terduga teroris.
5. Pernah Berkomunikasi dengan Napi Terorisme

Baca juga: Said Aqil Tegaskan KAI Tak Beri Ampun Jika Karyawan Ikut Terseret Aksi Terorisme
Idris menyebut sebelumnya, DE pernah dipantau oleh
"Sebelumnya juga dia pernah dipantau, terkait hal ini, ya terkait terorisme," kata Idris.
Idris mengatakan, namun saat itu, tidak sampai seperti sekarang, sampai diamankan dan rumahnya digeledah.
"Dulu hanya dipantau saja, ada polisi nanya-nanya, dan meminta bantuannya kepada pengurus, untuk mengawasinya (DE)," ujar dia.
Idris mengatakan, DE dipantau terkait terorisme, saat itu karena ia sempat berkomunikasi dengan narapidana teroris.
"Jadi ada napi teroris, lalau DE sempat menjenguknya beberapa kali. Sehingga ia dipantau," tuturnya.
6. PT KAI Buka Suara
PT KAI buka suara usai oknum karyawannya ditangkap Densus 88 lantaran terduga terorisme.
PT KAI pun menghargai proses hukum yang sedang berjalan serta akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme, dan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata Executive Vice President (EVP) of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, dalam keterangannya, mengutip Wartakotalive.com.
Agus menekankan, KAI juga tidak akan menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme.
Lebih lanjut, pihak Manajemen KAI disebut akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Adi Suhedi/Luthfi Ahmad Mauludin) (TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin) WartaKotalive.comRusna Djanur Buana
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.