Respons PT KAI soal Pegawai Terduga Teroris, Janji akan Tindak Tegas jika Terbukti Terlibat
Tanggapan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengenai dugaan adanya keterlibatan karyawannya dalam kasus terorisme.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Begini tanggapan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengenai dugaan adanya keterlibatan karyawannya yang berinisial DE (28) dalam praktik terorisme.
Vice President Publik Relations PT KAI, Joni Martinus mengatakan, PT KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan.
Pihaknya, kata Joni, juga akan menindak tegas karyawannya jika nantinya terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
"Terkait dugaan adanya keterlibatan oknum pegawai kereta api Indonesia dalam praktik terorisme, kereta api Indonesia menghargai proses hukum yang sedang berjalan," ungkap Joni, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (15/8/2023).
"Manajemen kereta api Indonesia akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme," sambungnya.
Joni menuturkan, PT KAI akan berkomiten untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan.
"Kereta api Indonesia berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integeritas dan nasionalisme," ungkapnya.
Baca juga: 4 Fakta Pegawai BUMN Terduga Teroris di Bekasi, Berbaiat ke ISIS 2014 Hingga Bersiap Lancarkan Teror
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 telah menangkap pegawai PT KAI yang terduga teroris DE di daerah Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Senin (14/8/2023) sekira pukul 13.00 WIB.
Diketahui, selama sepekan terakhir, Intel Densus 88 sudah mendatangi kompleks perumahan sambil memantau gerak gerik terduga teroris DE sebelum akhirnya ditangkap.
Kemudian, setelah dilakukan penangkapan tersebut, Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris, yakni di Perumahan Persona Anggrek Harapan, Bekasi.
Di dalam rumah itu, ditemukan barang bukti berupa belasan senjata api, bendera berlambang ISIS dan buku-buku diduga berisi ajaran terorisme.
Pegawai PT KAI Simpan 18 Senpi dan Air Gun
DE yang merupakan terduga teroris diketahui menyimpan sebanyak 18 pucuk senjata api (senpi) berbagai jenis.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat meninjau langsung rumah terduga terosis itu yang sudah ditempati sejak enam bulan lalu.
"Masih dihitung (jumlahnya), (sementara) 18 itu campuran ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Karyoto di Bekasi, dikutip dari TribunJakarta.com.
Tujuannya meninjau ke TKP tidak lain untuk melihat secara langsung contoh masyarakat yang terpapar paham teroris.
"Kita lihat dari hasil penggeledahan dan penyitaan oleh teman-teman dari Densus bahwa itu ada senjata api laras panjang dan laras pendek dan ada juga modifikasi ini sangat berbahaya," tegas dia.
Terduga Teroris adalah Pendukung Kelompok ISIS
Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan, terduga teroris tersebut adalah pendukung kelompok ISIS.
Ia secara aktif melakukan propaganda di media sosial (medsos).
Di mana, pada unggahan Facebook pribadi DE berisi konten motivasi untuk berjihad.
Serta menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad.
Selain itu, DE juga terlibat dalam proses baiat anggota ISIS lainnya.
Baca juga: Detik-detik Pegawai BUMN Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Bekasi, Diintai Intel Selama Sepekan
"DE mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa digital berisikan teks pembuatan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State, yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," kata dia, dikutip dari Wartakotalive.com.
Dikatakan Aswin, dalam unggahannya di sebuah perkebun, DE turut diduga memiliki senjata api berupa rakitan.
Ia bahkan masuk dalam grup Telegram bernama BEL4J4R PEDUL1.
"Dirinya juga merupakan admin dan pembuat beberapa channel Telegram Arsip Film Dokumenter," ucapnya.
"Dan Breaking News yang merupakan channel Update Teror Global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," lanjut dia.
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar) (Wartakotalive.com/Desy Selviany)