Daftar Baju Adat yang Pernah Dipakai Jokowi saat Pidato Kenegaraan: Baju Adat Baduy hingga Tanimbar
Berikut deretan baju adat yang pernah dikenakan Presiden Jokowi saat Pidato Kenegaraan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023.
Agenda Sidang Tahunan MPR ini digelar di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-78 RI.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba sekitar pukul 08.30 WIB.
Nantinya, Presiden Jokowi akan menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian keterangan pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya pada Rabu siang.
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Tanimbar Maluku di Sidang Tahunan MPR.
Sementara, Ibu Negara mengenakan kebaya berwarna kuning.
Baca juga: Mengenal Kain Tenun Ikat Tanimbar, Pakaian Adat yang Dikenakan Jokowi saat Sidang Tahunan MPR RI
Presiden Jokowi diketahui sering mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Tanah Air saat menyampaikan Pidato Kenegaraan.
Dilansir laman setkab.go.id, berikut deretan baju adat yang pernah dikenakan Presiden Jokowi saat Pidato Kenegaraan:
1. Baju Adat Bugis pada 2017
Dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2017, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Bugis.
Baju adat yang dikenakan Jokowi berupa songkok Bugis berwarna emas dan sarung songket bernuansa oranye dan merah marun.
2. Baju Adat Sasak pada 2019
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sasak, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Bersama DPR-DPD pada Agustus 2019.
Presiden mengenakan pakaian adat Sasak berwarna cokelat dengan bawahan kombinasi hitam, emas, dan oranye.
Baju adat Sasak yang dikenakan Jokowi dilengkapi keris yang terpasang di bagian depan pakaian.
3. Baju Adat Suku Sabu pada 2020
Pada 2020, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI.
Jokowi terlihat mengenakan kemeja hitam lengan panjang dengan balutan kain dan topi berwarna emas khas Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pakaian adat yang dikenakan Jokowi itu berasal dari Pulau Sabu yang merupakan pulau terdepan di bagian ujung selatan Indonesia.
4. Baju Adat Suku Baduy pada 2021
Pada 2021, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Baduy yang berasal dari Banten.
“Busana yang saya pakai ini adalah pakaian adat Suku Baduy."
"Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai,” ujarnya, Senin (16/8/2021).
Pakaian adat tersebut disiapkan oleh Ketua Adat Masyarakat Baduy, Jaro Saija.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih pada Pak Jaro Saija, Ketua Adat Masyarakat Baduy yang telah menyiapkan baju adat ini,” lanjut Jokowi.
5. Baju Adat Paksian pada 2022
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Paksian dari Bangka Belitung pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022.
Baju adat Paksian yang dikenakan Jokowi tersebut berwarna dominan hijau dan memiliki motif “pucuk rebung”.
Motif tersebut melambangkan kerukunan.
Sementara, warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan.
6. Baju Adat Tanimbar pada 2023
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Tanimbar Maluku saat menghadiri Sidang tahunan MPR bersama DPR dan DPD RI di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, mengatakan pilihan Presiden Jokowi mengenakan baju adat pria Tanimbar karena memiliki semangat untuk mengangkat kebudayaan dan pakaian suku Tanimbar Maluku ke panggung tertinggi kenegaraan di Indonesia.
“Ini wujud dari semangat Presiden Jokowi untuk mengangkat pakaian adat dari daerah yang tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Rabu.
Baju adat pria Tanimbar terdiri atas celana panjang dan kemeja panjang.
Kelengkapan adat meliputi umpan, yaitu selembar kain tenun yang dililitkan ke tubuh dan diikatkan di bahu atau pinggang.
Di bagian kepala dikenakan hiasan dari bulu burung, seperti burung cenderawasih atau kakatua.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.