Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Sidang Tahunan MPR, Jokowi Klaim Angka Stunting Turun Jadi 21,6 Persen pada 2022

Presiden Joko Widodo mengeklaim pemerintah telah sukses menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 21,6 persen sepanjang 2022

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Di Sidang Tahunan MPR, Jokowi Klaim Angka Stunting Turun Jadi 21,6 Persen pada 2022
Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut dan menyalami para anggota DPR usai rampung menyampaikan pidatonya pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2023 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeklaim pemerintah telah sukses menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 21,6 persen sepanjang 2022. 

Sementara pada 2014 lalu, angka stunting di Indonesia berada di persentase 37 persen. Adapun target stunting pada 2024 yakni sebesar 14 persen.

"Kita telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022 dari angka sebelumnya 37 persen, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 persen di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 persen di 2022," ujar Jokowi peningkatan produktivitas nasional kita," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2023 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023)




Pencapian tersebut, dikatakan Jokowi, adalah salah satu strategi untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut pemerintah juga telah menyiapkan anggaran perlindungan sosial dengan total sebesar Rp 3.212 triliun dari 2015-2023.

Jokowi menyebut anggaran tersebut nantinya akan dialokasikan untuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya.

Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan program Kartu Prakerja.

BERITA TERKAIT

"Tidak hanya peluang saja, tapi strategi meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur," tandasnya.

Dalam sidang tahunan MPR tersebut, sejumlah pejabat hadir diantaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menseskab Pramono Anung, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Mahfud Md., Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menag Gus Yaqut, Mendikbud Nadiem Makarim, Menkumham Yasonna Laoly, Menperin Agus Gumiwang, Menaker Ida Fauziyah, Mensesneg Pratikno, dan lainnya. 

Baca juga: 2.450 Personel Gabungan Disiagakan untuk Amankan Sidang Tahunan MPR Hari Ini

Selain itu, hadir pula mantan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, mulai dari Megawati Soekarnoputri, Try Soetrisno, Hamzah Haz, dan lainnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas