Karyawan KAI yang Ditangkap Densus 88 Terinspirasi Kerusuhan Mako Brimob 2018 hingga Jadi Teroris
DE disebut terinspirasi dari kerusuhan di Mako Brimob pada tahun 2018 lalu sehingga dirinya memutuskan menjadi teroris.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Kalau saya lihat ini ada bendera ISIS," imbuhnya.
Sosok DE
Diketahuinya DE sebagai karyawan PT KAI terungkap dari pernyataan Vice President Public Relation KAI, Joni Martinus pada Selasa (15/8/2023).
"Bertugas di bagian operasional sebagai petugas langsir di Stasiun Jakarta Kota," kata Joni Martinus.
Menurut Joni, selama bekerja di PT KAI, DE menjalankan tugasnya sesuai prosedur.
DE juga tidak meninggalkan kedinasan tanpa keterangan.
Baca juga: Pegawai KAI Jadi Terduga Teroris, Pengamat: Rekrutmen BUMN Harus Ada Asesmen Antropologi-Psikologi
Lebih lanjut, Joni mengatakan DE sosok yang suka berbaur dan berinteraksi dengan teman seprofesinya.
"Dalam kesehariannya, DE pembawaannya selalu berbaur dan berinteraksi dengan rekan-rekan kerja, dan tidak tertutup," ucapnya.
Di sisi lain, Joni mengatakan DE juga disebut tidak pernah bermasalah dalam kedinasannya.
"Dalam kedinasannya, DE selalu berdinas sesuai prosedur, tidak pernah ada masalah kedinasan. Selalu tertib dan tidak pernah meninggalkan kedinasan tanpa keterangan," jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan DE baru bergabung di PT KAI pada 2016 lalu.
“Jadi setelah dia awal tadi pertama dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah di WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” kata Aswin dalam konferensi pers, Selasa (15/8/2023).
Aswin mengatakan setelah WM tertangkap kala itu, anggotanya bubar dan berpencar. Tidak sedikit pula yang terus melakukan aksi terorisme secara individu termasuk DE.
Meski begitu, Aswin mengatakan saat ini pihaknya masih menelusuri terkait latar belakang DE hingga akhirnya yang bersangkutan terpapar paham radikal.
"Tapi mungkin nanti penyidik punya dokumen-dokumen yang akan membuktikan itu semua," ucapnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Daryono)
Artikel lain terkait Penangkapan Terduga Teroris