Ruang Publik Disebut Penuh Hinaan dan Cacian, Jokowi Yakin Bangsa Indonesia Tetap Jaga Moralitas
Jokowi menyebut bahwa hinaan dan cacian di ruang publik menjadi polusi budaya, sehingga sopan santun dan budi pekerti luhur sudah mulai hilang.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini bahwa cacian, hinaan, dan makian yang telah menjadi polusi budaya di Indonesia bakal membangunkan nurani bangsa untuk menjaga moralitas di ruang publik.
Hal itu dikatakan Jokowi dalam Pidato di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2023 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Awalnya, Jokowi menyebut bahwa hinaan dan cacian di ruang publik menjadi polusi budaya, sehingga budaya sopan santun dan budi pekerti luhur sudah mulai hilang.
Namun, Jokowi yakin bahwa cacian dan hinaan itu justru membuat bangsa semakin bersatu.
"Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik. Bersatu menjaga mentalitas masyarakat sehingga kita bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia Maju. Menuju Indonesia Emas 2045," kata Jokowi.
Jokowi lalu mengatakan kembali soal kesempatan Indonesia menjadi negara besar dunia pada 2045.
"Indonesia saat ini punya peluang besar. Untuk meraih Indonesia Emas 2045 meraih posisi jadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia dan tidak hanya peluangnya saja," kata dia.
"Tapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah. Bahkan yang membuat kita melangkah mundur," pungkasnya.
Dalam sidang tahunan MPR tersebut, sejumlah pejabat hadir diantaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menseskab Pramono Anung, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Mahfud Md., Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menag Gus Yaqut, Mendikbud Nadiem Makarim, Menkumham Yasonna Laoly, Menperin Agus Gumiwang, Menaker Ida Fauziyah, Mensesneg Pratikno, dan lainnya.
Selain itu hadir pula mantan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, mulai dari Megawati Soekarnoputri, Try Soetrisno, Hamzah Haz, dan lainnya.