Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Paskibraka Indonesia, Berawal dari Gagasan Mayor Husein Mutahar

Sejarah Paskibraka bermula dari gagasan Mayor Husein Mutahar saat mendapat perintah dari Soekarno untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka.

Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sejarah Paskibraka Indonesia, Berawal dari Gagasan Mayor Husein Mutahar
SURYA/PURWANTO
Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRAKA) mengibarkan bendera merah putih pada Upacara Kemerdekaan ke-77 RI di kawasan Tugu Balaikota Malang, Rabu (17/8/2022). Simak sejarah Paskibraka dalam artikel ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejarah terbentuknya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Indonesia sangatlah panjang.

Gagasan mengenai pasukan pengibar bendera bermula saat ajudan Presiden Soekarno, Mayor Husein Mutahar, diperintahkan menyiapkan pengibaran bendera pusaka di Istana Gedung Agung Yogyakarta pada 1946.

Dikutip dari polbangtanmalang.ac.id, perintah itu diberikan dalam rangka peringatan HUT ke-1 RI.




Sebagai informasi, pada tahun tersebut ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Saat mendapat perintah dari Soekarno, Mutahar memiliki gagasan sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru tanah air.

Baca juga: Daftar 76 Nama Anggota Paskibraka 2023 dari 38 Provinsi

Namun, ia hanya mampu mengumpulkan 5 pemuda, 3 putra dan 2 putri, karena merasa gagasannya tak mungkin diwujudkan.

Lima pemuda itu berasal dari berbagai daerah yang kebetulan sedang berada di Jakarta.

BERITA TERKAIT

Namun, berhubung pada saat itu tidaklah memungkinkan untuk mendatangkan para pemuda dari penjuru nusantara, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda.

Pengibaran bendera di Yogyakarta berlangsung dengan cara yang sama sampai tahun 1949.

Muhtahar tak lagi mengurusi pengibaran bendera pusaka saat ibu kota kembali ke Jakarta pada 1950.

Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus diurusi Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966, dan digelar di Istana Negara.

Pada 1967, Mutahar dipanggil oleh presiden saat itu, Soeharto.

Ia diminta mengurusi masalah pengibaran bendera pusaka.

Berangkat dari gagasannya di tahun 1946 saat du Yogyakarta, Mutahar kemudian mengembangkan formasi pasukan pengibar bendera pusaka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas