Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

HUT RI Tahun Ini Tidak Lagi Pandemi, Ini Kata Penyintas Covid-19

Berikut kata penyintas Covid-19 terkait HUT ke-78 RI yang telah merdeka dari Covid-19.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in HUT RI Tahun Ini Tidak Lagi Pandemi, Ini Kata Penyintas Covid-19
SURYA/PURWANTO
Puluhan warga dan petani melaksanakan upacara bendera di area persawahan Dusun Segaran, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (17/8/2023). Berikut kata penyintas Covid-19 soal HUT RI tahun ini yang sudah merdeka dari Pandemi virus corona. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang berbeda dengan peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun ini.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada 2024, Indonesia tidak lagi berstatuskan pandemi.

Meski dianjurkan untuk tidak lalai, dan menerapkan hidup bersih dan sehat, bisa dibilang Indonesia saat ini telah merdeka dari Covid-19.

Nah, dalam memperingati HUT ke-78 RI, Tribunnews mencoba bertanya arti kemerdekaan pada dua orang masyarakat usai pandemi dicabut.

Narasumber pertama adalah Desi (27) yang bekerja sebagai karyawan swasta di Tanggerang Selatan.

Baca juga: Kisah 4 Siswi SMK Jambi Pembuat Baju Jokowi Tak Sangka Diundang Upacara HUT RI di Istana

Menurutnya definisi merdeka dari Covid-19 adalah bisa pergi kemana-mana tanpa harus menggunakan masker.

Berita Rekomendasi

"Definisi merdeka dari Covid-19, yang pastinya gue lebih mudah pergi kemana-mana, gue bisa bernapas dengan lebih leluasa tanpa harus ada masker," ungkapnya pada Tribunnews, Kamis (17/8/2023).

Selain itu ia bisa bebas beraktivitas normal seperti sebelum pandemi.

Bertemu teman, berkumpul dengan keluarga, dan pastinya bisa bekerja dengan lebih baik.

Ia pun berbagai kisah bagaimana dirinya bisa terinfeksi Covid-19 sebanyak dua kali.

"Pertama kali kena Covid-19 itu sekitar tahun 2020, masih self diagnosis ya. Ketika itu penyakit ini baru saja muncul. Jadi ketika mengalami gejalanya gue gak berani untuk tes," kata Desi.

Selain waktu, alasan lagi mengapa ia tidak lakukan tes karena harganya yang masih sangat mahal.

Bahkan bisa mencapai Rp 1 juta. Di sisi lain, ia masih takut akan stigma orang yang terinfeksi Covid-19.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas