Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

HUT RI Tahun Ini Tidak Lagi Pandemi, Ini Kata Penyintas Covid-19

Berikut kata penyintas Covid-19 terkait HUT ke-78 RI yang telah merdeka dari Covid-19.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in HUT RI Tahun Ini Tidak Lagi Pandemi, Ini Kata Penyintas Covid-19
SURYA/PURWANTO
Puluhan warga dan petani melaksanakan upacara bendera di area persawahan Dusun Segaran, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (17/8/2023). Berikut kata penyintas Covid-19 soal HUT RI tahun ini yang sudah merdeka dari Pandemi virus corona. 

Dwi Aulia mengaku senang pandemi telah dicabut, namun di sisi lain ia merasa sedih.

Menurutnya saat Indonesia diberlakukan status pandemi Covid-19, Dwi Aulia merasa banyak hal positif yang diterima.

"Salah satunya dengan work from home (WFH), gak macet (kayak) sekarang. Tapi kini kembali macet dan polusi dimana-mana," kata Dwi Aulia.

Sama seperti Desi, ia pun mengaku pernah sekali terinfeksi Covid-19.

Namun, dirinya punya dua kisah yang cukup mengena selama menjadi pasien Covid-19.

Sebelumnya Dwi Aulia mengisahkan dirinya tertular usai bertemu dengan teman-temannya.

"Waktu itu lebih ke takut, karena waktu itu ada acara keluarga, kakak mau lamaran. Agak bingung juga," kata Dwi Aulia.

Berita Rekomendasi

Ia bingung tidak bisa membantu acara keluarga tersebut. Di sisi lain, Dwi yang isolasi mandiri di rumah turut khawatir.

Takut, dirinya bisa menularkan pada keluarga lain, termasuk sang kakak.

"Akhirnya kakak saya juga ketularan jadi agak drama," katanya lagi.

Baca juga: Menteri PUPR Basuki Beberkan Alasan Cek Baju Erick Thohir saat Upacara HUT RI, Akui Penasaran

Pengalaman unik kedua adalah Dwi salah minum obat hingga beberapa hari.

Dwi memang mendapatkan obat gratis dari pemerintah lewat aplikasi telemedicine.

"Nah itu itu obatnya hanya tiga macam kalau gak salah. Tapi ada satu obat antivirus yang pertama kali harus dimakan delapan butir. Sedangkan esok hari dan selanjutnya hanya dua butir saja," kata Dwi.

Sayangnya, ia salah kaprah dan justru memakan obat antivirus tersebut sebanyak delapan butir setiap harinya.

"Tapi saya salah baca. Malah tiap hari saya minum. Jadi ternyata kelebihan obat," kenang Dwi sambil tertawa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas